Mohon tunggu...
Muhammad Alfero
Muhammad Alfero Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Undip 2018 yang sedang menjalani KKN

Mahasiswa Kedokteran Undip 2018 yang sedang menjalani KKN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masa Sih Vaksin Bikin Sakit? Mahasiswa KKN Undip Kasih Edukasi Nih Soal Vaksin

9 Agustus 2021   16:51 Diperbarui: 9 Agustus 2021   23:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 pertama kali menyerang Indonesia pada Maret 2020 dan masih terus berkembang hingga saat ini. Masuknya varian baru ke Indonesia disertai kasus positif yang semakin meningkat setiap harinya menjadi tanda bahwa pandemi ini masih jauh dari kata selesai. 

Saat ini, kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai lebih dari 3 juta jiwa dengan angka pertumbuhan kasus positif mencapai lebih dari 20 ribu per harinya. Karena itu, pemerintah Indonesia telah menjalankan beberapa program yang diharapkan dapat menurunkan perkembangan dan menuntaskan pandemi Covid-19 seperti protokol kesehatan 3M, pemberlakuan pelaksanaan kegiatan masyarakat (PPKM), dan juga vaksinasi Covid-19.

Vaksin Covid-19 menjadi harapan bagi pemerintah Indonesia untuk mengakhiri pandemi ini. Vaksin Covid-19 diharapkan mampu untuk menekan angka penyebaran dan terutama angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia. Namun, keberjalanan program vaksinasi Covid-19 tidaklah semulus yang dibayangkan. 

Tidak sedikit masyarakat yang tidak percaya dan takut terhadap efek samping dari vaksin Covid-19 sehingga tidak mau divaksin. Munculnya hoax dan misinformasi yang beredar di masyarakat juga memperburuk keadaan ini. Masyarakat umum belum mengetahui bahwa dapat muncul reaksi setelah vaksinasi Covid-19 yang biasa disebut sebagai kejadian ikutan pasca imunisas (KIPI).

KIPI merupakan setiap kejadian medis merugikan yang terjadi setelah imunisasi, tetapi tidak selalu memiliki hubungan sebab akibat dengan penggunaan vaksin. Dilansir dari kipi.covid19.go.id, Reaksi ini merupakan hal yang wajar serta umumnya bersifat ringan dan sementara. KIPI yang terjadi menandakan bahwa vaksin sedang bekerja di dalam tubuh kita. Sistem daya tahan tubuh sedang belajar cara melindungi diri dari penyakit. 

Karena itu, masyarakat perlu mendapatkan pencerdasan mengenai KIPI dan edukasi pasca vaksin untuk menghilangkan ketakutan dan keraguan masyarat mengikuti program vaksinasi Covid-19. Dengan demikian, telah dilaksanakan program edukasi mengenai “Pencerdasan KIPI dan edukasi pasca vaksin Covid-19” kepada masyarakat Kelurahan Bulusan oleh mahasiswa KKN UNDIP pada tanggal 06 Agustus.

Edukasi dilakukan melalui pemberian leaflet dan poster yang telah dibuat kepada pihak Kelurahan Bulusan. Leaflet akan dibagikan kepada masyarakat dan poster akan ditempel di papan dinding masing – masing RT dan RW yang ada di Kelurahan Bulusan. Leaflet dan Poster berisi informasi yang singkat dan menarik seperti gejala atau reaksi, penyebab mengalami, dan cara mengatasi KIPI. Selain itu, diberikan juga edukasi mengenai hal – hal yang boleh dan tidak boleh kita lakukan setelah vaksinasi Covid-19.

dokpri
dokpri

Jika mengalami gejala atau reaksi KIPI, peserta vaksinasi dianjurkan beristirahat dan memperbanyak minum air putih. Peserta vaksinasi juga dapat meminum obat penurun panas (sesuai dosis yang dianjurkan) apabila dibutuhkan. Jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan, tetap gerakkan dan gunakan lengan seperti biasa. Kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin apabila perlu.

Peserta vaksinasi juga boleh untuk beraktivitas seperti biasa dengan tetap menjaga protokol kesehatan 3M setelah mendapatkan vaksin Covid-19. Yang harus diperhatikan adalah peserta vaksinasi tidak boleh mengabaikan nasihat atau larangan dari dokter yang berkaitan dengan penyakit penyerta (komorbid).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun