Mohon tunggu...
Muhammad Alfan
Muhammad Alfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasantri Ponpes Lirboyo, Kediri-Jawa Timur. Pembelajar otodidak pengetahuan sosial, psikologi, dan filsafat.

Part of my life. Agama, Kitab kuning, Buku, Novel, Film & Mindset.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Improvisasi Pendidikan Melalui Penerapan Teori Kecerdasan

11 Mei 2021   19:46 Diperbarui: 11 Mei 2021   19:50 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KEY POINTS

Implikasi Ilmu Pengetahuan dengan Pendidikan

Sejarah penciptaan manusia pertama, menurut Imam Fakhruddin ar-Razi (2000: 399) mengindikasikan keutamaan eksistensi ilmu pengetahuan. Hal ini bisa dilihat dari terpilihnya Nabi Adam as sebagai khalifah di bumi karena pengetahuan yang dianugerahkan oleh Allah swt kepadanya, alih-alih malaikat yang lebih dahulu diciptakan. Dengan pengetahuan inilah manusia dapat mengatur kehidupannya di dunia.  

Oleh karena itu, menurut Ibn Khaldun, pendidikan menjadi faktor utama dalam membangun negara yang maju dan berbudaya. Sebab implikasi pendidikan dengan pengetahuan sangatlah erat, yaitu sebagai salah satu media yang dapat menghasilkannya. 

Kualitas pendidikan Indonesia, berdasarkan hasil survey PISA (Programme for International Student Assessment), pada selasa (3/12) di Paris, berada di peringkat ke-72 dari 77 negara. Penyebabnya adalah kompetensi guru yang rendah dan sistem pendidikan yang terlalu kuno sebagaimana dilansir dari dw.com.

Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah guna meningkatkan mutu pendidikan, diantaranya ialah membangun kurikulum baru dan mengucurkan banyak dana untuk kepentingan pendidikan mulai dari buku paket hingga biaya operasional lainnya. Bagaimanapun, upaya-upaya tersebut tidak akan terealisasi dengan baik tanpa adanya dukungan positif dari masyarakat khususnya pelajar dan pengajar.  

Beranjak dari sini, sebuah penelitian psikologi tentang teori kecerdasan demi membangun karakter masyarakat yang mencintai belajar, mencari tantangan, menghargai usaha, dan tabah saat menghadapi hambatan pun patut dicoba untuk diterapkan.

Apa Tujuan Tes IQ?

Bayangkan jika setelah tes IQ dilaksanakan, 50% anak-anak Indonesia mendapatkan hasil yang tidak memuaskan lalu memutuskan untuk berhenti melanjutkan pendidikannya karena skor tersebut atau sebagian lainnya yang mendapat skor tinggi berhenti belajar bersungguh-sungguh karena mereka merasa telah menjadi orang cerdas untuk selama-lamanya. Akan jadi seperti apa negara ini? 

Aflred Binet, penemu tes IQ mengungkapkan bahwa tes IQ bukan untuk menilai kecerdasan tetap anak-anak, tetapi untuk mengidentifikasi anak-anak yang tidak sejahtera di sekolah-sekolah umum Paris. Dia ingin menciptakan program yang bisa mengembalikan mereka ke kondisi normal dan membantu mereka berkembang secara intelektual. (Dweck, 2021: 104)

Jadi, sekolah-sekolah di Indonesia yang mengadakan tes IQ juga perlu mensosialisasikan hal ini kepada murid-muridnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun