Mohon tunggu...
Muhammad aldy
Muhammad aldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Palangkaraya

Gaming

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kebijakan Moneter terhadap Inflasi dan Perekonomian di Indonesia

28 November 2022   14:31 Diperbarui: 28 November 2022   14:36 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi dan Perekonomian Di Indonesia

Dampak Kebijakan Moneter Terhadap Inflasi Indonesia dan Inflasi Ekonomi merupakan fenomena ekonomi yang selalu menarik untuk dibahas, apalagi mengingat implikasinya yang sangat luas bagi perekonomian Indonesia. 

Inflasi adalah kenaikan terus menerus pada tingkat harga rata-rata. Inflasi dapat berdampak positif atau negatif terhadap perekonomian, tergantung pada tingkat inflasi. Inflasi biasanya terjadi di negara berkembang seperti Indonesia yang struktur ekonominya agraris. Default atau guncangan domestik menyebabkan fluktuasi harga di pasar domestik dan menyebabkan inflasi dalam perekonomian. 

Devaluasi nilai tukar rupee menyebabkan harga barang-barang impor naik, karena diperlukan lebih banyak rupee untuk membeli barang-barang dengan bahan baku produksi impor. Ini juga membuat produksi dalam negeri lebih mahal, yang dapat menyebabkan inflasi. Devaluasi rupiah terhadap mata uang asing juga menyebabkan peningkatan nilai ekspor. 

Harga barang domestik yang lebih rendah menarik perusahaan asing untuk meningkatkan permintaan produk mereka, menyebabkan harga naik perlahan dan menyebabkan inflasi. 

Dalam ilmu ekonomi, inflasi dan pertumbuhan ekonomi saling berhubungan. Inflasi yang tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, sedangkan inflasi yang relatif rendah dan stabil dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Demikian pula, pertumbuhan ekonomi yang cepat dengan pertumbuhan ekonomi juga dapat memicu inflasi yang tinggi dengan meningkatnya permintaan agregat, yang sebagian berdampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Ketika inflasi meningkat, ekonomi menyusut karena kenaikan inflasi menunjukkan bahwa harga telah naik terlalu banyak. 

Harga yang tinggi menurunkan permintaan masyarakat akan barang, sehingga produksi barang dan jasa menjadi rendah. Produksi barang dan jasa yang rendah menyebabkan penurunan ekonomi. 

Sebaliknya, inflasi yang rendah atau stabil yang tercermin dari harga yang stabil meningkatkan akses masyarakat terhadap barang dan jasa sehingga meningkatkan produksi barang dan jasa. 

Salah satu indikator stabilitas perekonomian negara makroekonomi adalah inflasi, karena perubahan indikator ini mempengaruhi dinamika pertumbuhan ekonomi. Inilah sebabnya mengapa inflasi sering menjadi target kebijakan pemerintah. Antara tahun 1961 dan 1966, inflasi mencapai 600%, sebagian besar karena upaya pemerintah untuk membiayai defisit anggaran melalui pencetakan uang (Sunarjo, 2002:

2), jumlah uang beredar inilah yang sangat mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia. Membahas kerangka kebijakan moneter yang paling tepat bagi perekonomian tidak terlepas dari pemahaman bagaimana mekanisme transmisi kebijakan moneter bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun