Mohon tunggu...
Muhammad AinulYaqin
Muhammad AinulYaqin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Nama saya Muhammad Ainul Yaqin, saya lahir di Tangerang 15 Juni 2002, saya bertempat tinggal di Kp. Peusar rt.08 rw. 01 kel. Binong kec. Curug Kab. Tangerang Banten,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam adalah Agama yang Ramah Bukan Marah

19 Januari 2021   10:45 Diperbarui: 19 Januari 2021   11:03 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia ini adalah negara yang beragam, baik dari Suku, Agama, dan Budaya. Dan di Negara indonesia ada 6 agama yang di terima di indonesia ini, yaitu Agama Islam, agama Kristen, agama Katolik, Agama Buddha, Agama Hindu, dan Agama Khonghucu.

Tetapi Indonesia itu terkenal dengan Negara Muslim terbanyak yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam, dan karena hal itu pula indonesia juga dikenal dengan orang-orangnya yang ramah, karena di dalam islam itu di ajarkan Untuk selalu bersikap ramah dan damai, tetapi ada sebagian orang -orang yang beragama Islam yang selalu kontroversi dengan agama lainnya.

Karena mereka berpikiran bahwa negara indonesia ini adalah Negara yang mayoritasnya Islam, dan oleh karena itu mereka seakan-akan menolak agama selain agama islam, mereka menolak baik secara terang-terangan maupun tidak secara terang- terangan, dan akibat hal itu ada sebagian masyarakat yang beropini Islam adalah agama yang kasar, marah, dan agama yang keras.

Pada saat ini banyak istilah-istilah yang diberikan kepada Agama Islam salah satunya Agama Yang Radikal (islam radikal), gerakan Islam radikal di Negara Indonesia ini Sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru, pada dasarnya Islam radikal ini telah ada sejak era kolonial.

Alasan yang menyebabkan bagi seorang Muslim untuk menjadi radikal itu pada umumnya merupakan gabungan antara pengasingan politik, perasaan bahwa ketidakadilan besar telah dialami komunitas Muslim, atau perasaan akan dominasi Barat, yang pada akhirnya menghasilkan kebencian terhadap Barat. Penting untuk di ingat bahwasanya gerakan Islam radikal di Indonesia berasal dari gerakan reformasi di Timur Tengah.

Dilansir dari Indonesia-Investment, dalam beberapa kesempatan Indonesia telah berita utama global karena serangan teroris yang kejam serta keberadaan jaringan teroris dan kamp pelatihan yang mungkin berkaitan dengan kelompok militan Al-Qaeda. Indonesia juga adalah salah satu pemasok pejuang ISIS, dengan sekitar 700 orang Indonesia telah bergabung dalam perang di Suriah dan Irak. Diperkirakan lebih dari 200 orang telah melakukan perjalanan kembali ke Indonesia setelah bertempur bersama organisasi militan ISIS, berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Dalam hal inilah yang menggambarkan keberadaan Komunitas islam radikal di indonesia ini, dan hal inilah yang berlawanan dengan istilah Islam adalah Agama yang Ramah, pada dasarnya sebenarnya ajaran-ajaran dalam agama islam tidak mengajarkan kita untuk bersikap keras, hanya saja sebagian orang salah memahami tentang suatu keterangan yang terdapat dalam hadist atau ayat al-Qur'an.

Seperti dalam Kitab Hadist Arbain pada hadist ke-8 ada keterangan seperti Ini:

Dari Ibnu Umar Radhiallahu 'Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Aku diperintah untuk memerangi manusia hingga mereka  bersaksi (bersyahadat), bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, dan jika mereka telah melakukan ini maka mereka terjaga dariku darah dan harta mereka, kecuali dengan hak Islam, dan atas Allah-lah perhitungan mereka."  (HR. Bukhari dan Muslim).

Banyak orang yang salah kaprah atau memahami atas hadist tersebut, mereka mengambil pemikiran dari hadist tersebut bahwasanya kita di perintahkan untuk memerangi orang kafir hingga mereka mau untuk bersyadat (masuk agama islam), padahal konteks memerangi orang-orang kafir itu tidak berlaku untuk Semua orang kafir, tetapi konteks Orang kafir disini yaitu hanyalah untuk seorang kafir harbi (sebagian non-muslim yang memerangi kaum muslimin) sehingga mereka itu boleh untuk kita perangi, dan hal tersebut merupakan membela diri dan bukan memulai.

Hadits ini menyebutkan salah satu metode menyebarkan Islam, yakni berperang. Metode ini bukan metode satu-satunya, dan bukan pula jalan pertama yang ditempuh dalam sejarah awal agama Islam. Metode dasarnya yaitu berdakwah dengan hikmah dan bukan paksaan, perang ditempuh ketika dakwah Islam dihalang-halangi dan  diganggu. Demikian itulah fakta sejarah yang terjadi. 

Karena di dalam agama islam itu tidak ada Paksaan dalam beragama, Sebagaimana Allah SWT berfirman :

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. (QS. Al Baqarah (2): 256)

Karena pada dasarnya apabila Allah SWT berkehendak Agar semua Hambanya Untuk Masuk ke dalam Agama islam, maka itu akan terjadi karena Allah SWT telah berfirman :

Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya ?  (QS. Yunus (10): 99).

Di dalam agama islam banyak keterangan dari hadist dan Al-Qur'an yang mengajarkan kita untuk bersikap ramah terhadap sesama.

Rasulallah SAW bersabda :"Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR Thabrani dan Daruquthni, dari Jabir RA).

Hadist ini mengingatkan kita kembali atas dasar jati diri kemanusiaan kita agar selalu bersikap ramah dalam berinteraksi sosial di antara sesama. Khususnya menyangkut sikap kita sebagai manusia untuk menghargai hak-hak kemanusiaan sesama.

Dan dalam hadist ini pula mengajarkan kita sebagai Muslim (orang yang beragama islam) agar selalu bersikap Ramah di lingkungan sosial baik di manapun dan kepada siapapun, baik itu berbeda Suku, Ras, Agama, ataupun Budaya, islam mengajarkan kita untuk selalu Ramah kepada siapapun, karena islam adalah agama yang RAMAH bukan MA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun