Mohon tunggu...
Muhammad AgusSupriyanto
Muhammad AgusSupriyanto Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Berbagi pengetahuan dengan keikhlasan, semoga selalu bermanfaat ;)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kekuatan Istighfar

17 Agustus 2020   20:40 Diperbarui: 18 Agustus 2020   13:21 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, semoga teman teman pembaca semuanya selalu dalam keadaan sehat dan senantiasa dilindungi dari segala bentuk penyakit oleh Allah SWT. Sehingga bisa selalu menikmati setiap nikmat yang Allah SWT. Berikan. Sebagai seorang Muslim kita dianjurkan untuk selalu memperbanyak membaca istighfar supaya diberikan kesabaran dan hati yang lapang. Selain itu sesungguhnya istighfar memiliki kekuatan yang sangat besar seperti yang dialami oleh Imam Ahmad Bin Hambal dan seorang penjual roti di Kota Syam.

Imam Ahmad Bin Hambal merupakan seorang Imam yang tempat tiggalnya berada di Kota Irak, suatu hari hati Imam Ahmad Bin Hambal merasa sangat ingin pergi ke Kota Syam dan keinginan hati Imam Ahmad Bin Hambal ini tanpa disertai tujuan yang jelas, Imam Ahmad Bin Hambal hanya saja merasa bahwa beliau sangat ingin pergi ke Kota Syam. Setelah hatinya bertanya tanya mengenai apa alasan beliau ingin sekali pergi ke Kota Syam akhirnya Imam Ahmad Bin Hambal berjalan menuju Kota Syam untuk memenuhi keinginan hatinya.

Setelah berjalan ke Kota Syam akhirnya Imam Ahmad Bin Hambal sampai di Kota tersebut tepat saat waktu ashar tiba dan Imam Ahmad Bin Hambal melaksanakan shalat Ashar di Masjid yang berada di Kota tersebut, seusai shalat ashar Imam Ahmad Bin Hambal duduk di dalam masjid sambil membaca Al-Qur’an hingga waktu maghrib yang membuat beliau menyelesaikan bacaan Al-Qur’annya kemudian Imam Ahmad Bin Hambal melaksanakan shalat maghrib di Masjid tersebut, setelah melaksanakan shalat maghrib kemudian Imam Ahmad Bin Hambal melanjutkan bacaan Al-Qur’annya hingga waktu shalat isya dan setelah shalat isya beliau Imam Ahmad Bin Hambal merasa ngantuk yang membuat beliau tertidur di Masjid tersebut, penjaga Masjid tersebut kemudian membangunkan Imam Ahmad Bin Hambal dan berkata “Pak bangun Pak, mohon keluar Pak ,Bapak tidak boleh tidur disini“ “Saya Musafir Pak” kata Imam Ahmad Bin Hambal, “Tidak boleh Pak, mohon keluar Pak” sahut penjaga Masjid itu. Setelah diusir dari dalam Masjid, Imam Ahmad Bin Hambal keluar dari dalam Masjid dan tidur di teras Masjid tersebut, tapi penjaga Masjid itu kemudian mendatangi Imam Ahmad Bin Hambal kembali dan berkata “Pak tidak boleh tidur disini Pak, seluruh area Masjid ini tidak boleh Pak” dan Imam Ahmad Bin Hambal menerimanya dengan lapang dan berkata “oh baiklah” sambil pergi keluar dari Masjid. Sejatinya yang membuat penjaga Masjid itu berani mengusir Imam Ahmad Bin Hambal ialah karena ia tidak mengetahui bahwasannya yang ia usir ialah Seorang Ulama besar Imam Ahmad Bin Hambal, dan Imam Ahmad Bin Hambal dengan ahklak ulama’nya tidak mau menyatakan siapa beliau sesungguhnya.

Baru saja keluar dari Masjid tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Imam Ahmad Bin Hambal yang orang tersebut ternyata merupakan penjual roti didekat Masjid tersebut dan beliau berteriak dan bertanya “Bapak sini Pak, Bapak tidak boleh tidur Masjid?” “Tidak” sahut Imam Ahmad Bin Hambal dengan lembut, “Kebetulan Pak kamar sudah saya bersihkan, rezeki Bapak bisa tidur disini malam ini” kata pedagang roti itu. Sampai disini saja kita sudah dapat melihat jika kita menerima takdir buruk dan tanpa kita sertai buruk sangka kepada Allah maka akan digantikan oleh takdir baik oleh Allah SWT. Kemudian setelah Imam Ahmad Bin Hambal ini diajak oleh penjual roti untuk tidur dirumahnya, sang penjual roti ini mempersilahkan Imam Ahmad Bin Hambal untuk makan terlebih dahulu sebelum tidur. Waktu Imam Ahmad Bin Hambal makan, beliau selalu memperhatikan bibir sang penjual roti dari mulai mengaduk tepung sang penjual roti ini tak henti henti mengucapkan istighfar. Imam Ahmad Bin Hambal lalu bertanya pada sang penjual roti “Sejak kapan kamu beristighfar?” “Sudah lama Pak” kata sang penjual roti, “Apa keajaiban yang kamu rasakan?” imbuh Imam Ahmad Bin Hambal “Oh banyak sekali Pak” jawab sang penjual roti “Jalan saya ini rasanya selalu lapang dibuat-Nya Pak, hati ini di bikin lapang oleh Allah Pak, banyak kelakuan saya yang buruk yang saya sadari akhirnya dengan banyak beristighfar ini” tambahnya, “ada tidak permohonanmu yang Allah belum kabulkan?” tanya Imam Ahmad Bin Hambal “Hanya tinggal satu saja Pak” kata sang penjual roti “Apa itu?” kata Imam Ahmad Bin Hambal, “Aku ingin sekali bertemu dengan Imam Ahmad Bin Hambal, aku ingin dia makan disini bersamaku dan tidur bersamaku di tempat ini” jawab sang penjual roti, Karena ucapan sang penjual roti tersebut Imam Hambal kemudian merasa menemukan jawaban mengapa hatinya berkata bekitu ingin sekali datang ke Kota Syam ini dan kemudian berkata “Gara gara istighfarmu ini aku sampai kemari, akulah Imam Ahmad Bin Hambal”

Begitulah cerita mengenai dasyatnya kekuatan istighfar yang bukan hanya Allah akan mengampuni dan memperbaiki dosa dosa kesalahan kita, namun Allah juga akan memberi kita jawaban dan jalan keluar dari tiap tiap masalah kita. Semoga bibir kita juga senantiasa selalu mengucapkan istighfar dan mengingat Allah Taala sehingga Allah selalu mengampuni dosa dosa kita dan selalu mendapat jawaban dari setiap masalah kita. Semoga kisah diatas selalu mengingatkan kita untuk selalu mengingat dosa dosa dan beristighfar pada Allah SWT. Syukron, barokallah, Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

tausyiah cinta
tausyiah cinta
Sumber : Youtube HASTAG TV (Oleh Ust. Nazriel Abdul Muluk)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun