Aufklarung atau Zaman Pencerahan adalah konsekuensi yang nyata dari kemunculan Renaissance di Eropa pada abad ke 15. Renaissance telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat Eropa, salah satunya adalah perubahan dalam cara berpikir dan sudut pandang masyarakat Eropa. Memasuki abad ke-18 di Eropa dimulailah suatu zaman baru, yang sebenarnya situasi ini telah ada pada era Renaissance di mana ide-ide tentang rasionalisme dan empirisme telah muncul kembali ke permukaan dan mulai menyelimuti iklim pemikiran masyarakat secara umum dan kalangan intelektual secara khususnya.Â
Pada abad ke-18 ini mulai dikenal sebuah istilah baru dalam menyebut zamannya, di mana masa ini dikenal dengan sebutan Zaman Pencerahan (Aufklrung). Perihal Renaissance sendiri sebenarnya sebagai masa transisi untuk menuju ke Zaman Pencerahan (Aufklarung) abad ke-18. Zaman Pencerahan, dimulai sekitar tahun 1700 1789 hingga terjadinya Revolusi Prancis. Pada masa ini keinginan untuk berpikir dengan akal budi pada abad ke-17 telah mendorong meningkatnya berbagai pemikiran sosial politik baru pada abad ke-18 yang kerap disebut 'Pencerahan'.Â
Zaman Pencerahan juga merupakan gerakan budaya kaum intelektual di abad ke-18, pertama di Eropa dan kemudian di koloni-koloni di Amerika. Tujuannya adalah mereformasi masyarakat dengan menggunakan penalaran (bukan tradisi, keyakinan dan wahyu) dan mengembangkan pengetahuan melalui sains. Kaum intelektual pada Zaman Pencerahan berusaha mengganti dan menentang takhayul dengan ilmu pengetahuan, dan memperbaiki beberapa penyimpangan yang dilakukan oleh gereja dan negara.
Kaum intelektual ini mendapatkan dukungan dari kerajaan, sehingga membawa Zaman Pencerahan pada titik puncaknya sekitar 1790-1800. Setelah itu, penekanan pada penalaran memberi jalan munculnya Romantisime yang memberi penekanan pada emosi dan memicu timbulnya kekuatan Kontra Pencerahan.
Latar Belakang Zaman Pencerahan (Aufklarung)
Kondisi Sosial
Pada awalnya aufklarung tidak bisa dipisahkan dari peran kaum Borjuis di negara Prancis, Inggris, Belanda, dan Jerman, yang dengan kekayaan dan waktu luang yang dimilikinya banyak memberikan perhatian terhadap kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, terutama perhatian terhadap kegiatan belajar, membaca, dan menghitung yang diberikan oleh kaum borjuis terhadap masyarakat Eropa.Â
Dengan demikian, semangat Aufklarung tidaklah lahir dengan dimotori oleh kaum agamawan ataupun para bangsawan Eropa. Kedua kelompok ini meskipun secara ekonomi memungkinkan, tidak banyak memberikan perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi lebih cenderung berobsesi untuk dapat mempertahankan kekuasaannya.Â
Begitu juga, semangat Aufklarung tidak lahir dari kalangan petani Eropa karena disamping dalam kehidupan mereka tidak banyak mengalami perubahan yang berarti sejak era Renaissance, komunitas kelompok pekerja tangan dan kelas kelompok masyarakat yang lainnya dinilai belum cukup kuat untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Faktor yang mendorong Eropa mengalami masa masa Aufklarung pada abad ke-18 diantaranya adalah; Pertama, adanya kemakmuran yang melimpah dalam kehidupan masyarakat Eropa, terutama dalam kehidupan masyarakat borjuis.Â
Pada abad ke-17, di negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Belanda telah mengalami kemakmuran yang selalu meningkat tiap tahunnya. Kemakmuran ini banyak ditemukan dalam masyarakat kota, terutama kelompok masyarakat yang disebut kaum borjuis atau paura.
Kondisi Politik