Mohon tunggu...
Muhammad Adi Saputro
Muhammad Adi Saputro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo, saya Muhammad Adi Saputro mahasiswa prodi Sosiologi angkatan 2020 Universitas Muhammadiyah Malang

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus KDRT dalam Bentuk Kekerasan Ekonomi

26 Januari 2022   21:38 Diperbarui: 1 Oktober 2022   00:19 4837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan(KOMPAS.COM/HANDOUT via kompas.com)

Dalam permasalahan ini, tentunya menyerang psikis perempuan yang menjadi korban dari kasus-kasus seperti ini, kecenderungan korban menyalahkan diri, menutup diri, menganggap dirinya aib, bahkan trauma yang mendalam untuk kembali berkeluarga.

            Bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan perempuan agar tidak trauma?

Untuk memulihkan keadaan psikologis korban, ajak ia keluar dari lingkungan toxic yang mengandung unsur kekerasan. 

Apabila korban sudah sangat tertekan, hal lain yang tidak kalah penting yakni dengan menemani korban untuk berkonsultasi kepadala ahlinya untuk pemulihan psikologisnya, karena jika dibiarkan akan menjadi depresi berkepanjangan.

 Kemudian yang lebih penting lagi untuk pemulihan korban kekerasan adalah dukungan positif dari keluarga maupun teman, yang bisa membantu menguatkan korban. 

Psikolog memang membantu melakukan terapi, namun dukungan dari orang terdekat adalah yang baik dari lingkungan bisa memberikan pemulihan dalam kesehariannya dengan mengajak bercerita, bahagia, nyaman, dan lebih rileks.

            Lalu, upaya apa yang dapat mencegah agar hal tersebut tidak terjadi?

Upaya yang bisa diterapkan yaitu, komunikasi dalam keluarga harus dibangun dengan baik setiap harinya, yang dapat dimulai dari hal yang sepele seperti saling sapa, mengobrol dengan dibumbui canda tawa. 

Dalam komunikasi yang baik terdapat keterbukaan satu sama lain yang menyebabkan munculnya rasa saling memahami dan saling percaya yang dapat menjadi pondasi dalam penyelesaian masalah. 

Kemudian keluarga diharapkan membangun relasi hubungan keluarga yang lebih erat, dengan melakukan beberapa hal secara bersama-sama seperti menonton televisi ataupun menonton film bersama dirumah, berolahraga bersama, dan sebagainya. 

Jika muncul masalah ataupun konflik, harus diselesaikan dengan kepala dingin dan menggunakan win-win solution, sehingga tidak ada yang merasa diabaikan dalam penyelesaian masalah, juga saling mengkomunikasikan kebutuhan ekonomi dalam keluarga secara bersama-sama dengan cara yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun