Mohon tunggu...
Muhammad Mekki Al Madani Aba
Muhammad Mekki Al Madani Aba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Lepas

Seorang Mahasiswa jurusan manajemen pendidikan yang sudah aktid di dunia kepenulisan sejak SMA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Potensi Sejak Dini

18 November 2021   21:44 Diperbarui: 18 November 2021   22:09 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebenarnya setiap individu siswa atau santri mempunyai beragam potensi, akan tetapi kebanyakan dari para siswa hanya mampu mengembangkan satu potensi yang mereka miliki. Tetapi tidak jarang juga dari mereka yang memiliki multi-talent tinggi, artinya tidak hanya satu potensi saja yang mereka kembangkan. Ada beberapa potensi yang dimiliki oleh siswa atau santri, diantaranya:

Menurut Sri Habsari Potensi fisik adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik. Hal tersebut akan menjadi suatu kecakapan, keahlian dan keterampilan dalam bidang tertentu. Dan akan semakin berkembang apabila selalu dilatih dan dipelihara.14 Potensi fisik dapat dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik. Sehatnya jasmani dan rohasi peserta didik akan menjadi dasar terbentuknya IQ (Intellegent Quottient) dan EQ (Emotional Quottient) yang baik. Oleh karenanya, penting adanya pengembangan dan peningkatan potensi fisik seseorang.

  • Potensi Psikologis

Potensi psikologis/psikis merupakan bentuk diri berupa kejiwaan yang dimiliki dan memungkinkan dapat ditingkatkan dan dikembangkan apabila dilatih dan dipelajari. Potensi psikologis/psikis berhubungan dengan IQ (Intellegent Quottient), SQ (Spiritual Quottient), dan EQ (Emotional Qouttient). Fokus utama dalam penelitian ini potensi psikologis yang mencakup bakat dan kreativitas santri. Yangmana hal tersebut merupakan kemampuan dasar yang masih terpendam dan memungkinkan untuk dikembangkan.

Berdasarkan paparan di atas, dapat di simpulkan bahwasannya antara pontensi fisik dan potensi psikologis/psikis memang harus saling berhubungan dan bekerjasama. Kerena dalam proses kerjanya keduanya saling berpengaruh satu sama lain. Apabila antara potensi fisik maupun potensi psikologis/psikis seseorang tidak sehat, maka proses pengembangan potensi tidak akan berkembang secara optimal. Dalam hal ini, pengembangan potensi memang perlu dilakukan karena untuk membedakan makhluk satu dengan yang lain.

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar mata pelajaran mengaji di TPQ dan lebih mengandalkan pada inisiatif. Titik ukur pengembangan potensi yaitu potensi psikologis yang mencakup bakat dan kreatifitas yang dapat dikembangkan melalui berbagai macam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. 

Pada dasarnya Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Baitussalam Wonosari merupakan sebuah lembaga yang memberikan pengajaran mengaji Qiroati sampai Al-Qur'an saja, akan tetapi tim KKN Regular Dari Rumah angkatan 77 Kelompok 101 dari UIN Walisongo di damping oleh salah satu guru TPQ mempunyai inisiatif juga memberikan media pengajaran dalam melatih dan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh para santri. 

Oleh sebab itu, mengadakan berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan bakat dan kreativitas masing-masing santri yaitu dengan pelatihan tilawah dan pelatihan rebana. Karena setiap individu peserta didik ataupun santri memiliki bakat dan kreativitas yang berbeda-beda. Kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari jum'at sore, yang dipimpin oleh saudara Muhammad Cahya Ramadhan sebagai tentor atau guru pelatihan tilawah dan Muhammad Ulil Absor sebagai tentor atau guru pelatihan Rebana.

Bakat disini merupakan pembawaan dasar sejak lahir atau juga bisa dikatakan sebagai talenta yang dimiliki setiap individu. Sedangkan untuk kemampuan berfikir kreatif atau kreativitas merupakan penuangan talenta dalam bentuk hal baru. Menurut Iskandar kreativias berhubungan dengan aspek kognitif dan afektif dalam mendapatkan atau memberikan informasi, menyelesaikan permasalahan ataupun membuat keputusan. Dapat ditarik kesimpulan kreativitas sebagai proses menemukan hal-hal baru dan menghasilkan sesuatu yang baru.

Bakat dan kreativitas sangat penting untuk dikembangkan, karena dua hal tersebut sangat berguna dalam masyarakat terutama membantu peradaban manusia menjadi lebih maju. Dalam penelitian ini, penulis berasumsi bahwa ketika setiap santri aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, maka potensi-potensi psikologis yang mereka miliki juga akan berkembang.

Kegiatan Ekstrakulikuler ini mengarah pada bagaimana tingkat keaktifan dalam mempengaruhi potensi psikologis santri. Keaktifan sendiri tidak akan terjadi melainkan dengan usaha dan aktivitas santri sendiri dalam mencapai perubahan. Menurut Sumardi Suryabrata "partisipasi aktif meliputi mental dan emosi serta fisik anggota dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan yang dilancarkan oleh organisasi dalam pencapaian tujuan". 

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa atau santri dikatakan aktif jika terus menerus dalam mengikuti kegiatan dan terlibat secara aktif pula dalam kegiatan tersebut. Keaktifan juga dapat menambah pengalaman serta mampu mengembangkan bakat dan kreatifitas santri. Akan tetapi hal tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar diri santri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun