Mohon tunggu...
Muhammad Taufan Ika Sakti
Muhammad Taufan Ika Sakti Mohon Tunggu... Human Resources - je parlé bien anglais, français, indonésien.. s'il vous plaît

freelance english instructor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

BERBAHASA

19 September 2016   21:50 Diperbarui: 8 Juni 2018   11:27 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

     Adalah sebuah kebutuhan jika tiap manusia melakukan interaksi dalam hidup, mengkomunikasikan gagasan menjadi sebuah kenyataan yang kemudian disebut dengan ide. Proses ini sangat kompleks, mencakup semua unsur dalam diri manusia sebagai makhluk Tuhan paling sempurna, yang dianugerahi cipta, rasa, dan karsa. Dari kesadaran ini manusia memikirkan keberadaannya, untuk apa aku ada? Siapa aku? Mengapa aku ada?.

     Ia kemudian pelan-pelan mengetahui kebenaran yang mendebarkan, “aku makhluk hidup.” Berfikirlah otaknya dengan kecepatan luar biasa, mencaplok semua hal yang ditangkap panca inderanya. Sampai suatu hari ia menemukan sebuah jawaban mencengangkan, “aku ciptaan Tuhan.” Berkembanglah rasa dalam dirinya, digenggam pasir lalu dilepaskan dan terjatuh. Dipegangnya air lalu mengalir, dirasakannya angin lalu melayang. Dicobanya melihat cahaya menyala, kemudian dipegang, “ahh...ibu...ayah sakit.” Ia belajar mengenai rasa. Pengetahuan ini disimpan setiap hari secara random, membuat ia menjadi perancang mengagumkan. Sampai saatnya tiba semua dipadu, ia mengenal kehendak.

     Pertama kali ia melepaskan semuanya tanpa henti, tanpa lelah. Susu diminum terasa segar, nasi dimakan terasa kenyang, bola ditendang terpelanting, ayam diteriaki terus pergi. Akhirnya berhenti, ia merasakan ada yang ganjil. Diambilnya beras, ayam dipanggil, "kur..kur..kur” mereka berkumpul. Damai rasa melihatnya, pada saatnya ia mengetahui arti berbagi. Hari berganti, manusia terbiasa menyimpan dan berbagi kemudian menyadari hidup untuk apa. Pembelajaran panjang ini tidak terjadi begitu saja, manusia berbicara, menulis, mencampur semua yang terjadi, ia kemudian berbahasa.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun