Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan
Muhammad Ichsan Mohon Tunggu... Freelancer - Menyukai seni sastra, sosial dan budaya

http://ichsannotes.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Lima Tips Memotivasi Siswa Menulis

3 Agustus 2012   17:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:16 2013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13440256811892534766


[caption id="attachment_204492" align="aligncenter" width="432" caption="Ilustrasi/ Kampret (Ajie Nugroho)"][/caption]

Banyak guru menyelenggarakan pengajaran menulis dengan pendekatan tak tepat. Dengan hanya memberikan sebuah topik karangan yang mesti dikembangkan para siswa, sang guru kemudian memerintahkan mereka menulis sebuah karangan di rumah. Kemudian, begitu tugas diselesaikan para siswanya, ia tinggal memberi penilaian dan menyerahkan kembali kepada para siswa.

Adakah pengetahuan tentang menulis yang lebih komprehensif didapat oleh para siswa, dengan kepatuhan mereka mengikuti cara pendekatan gurunya ini, khususnya dalam hal pelaksanaan tugas karang-mengarang yang diberikan?

Para siswa hanya melihat bahwa seandainya ada kesalahan dalam hal penyusunan ide karangan, selanjutnya mereka pada tugas mengarang lainnya tentu tak akan mengulanginya lagi. Selain itu, para siswa juga terkondisi pada upaya untuk meraih nilai yang tinggi, dan berusaha untuk memperbaiki kualitas hasil karangannya demi, sekali lagi, tingginya nilai mata pelajaran menulis sebagai bagian dari pelajaran bahasa. Ironis bukan? Ketika Anda mengharapkan para siswa yang Anda didik ternyata lebih cenderung mengejar ”nilai”, bukannya mengasah ketrampilan untuk bekal hidupnya kelak.

Maka dari itu, pendekatan yang lebih baik dalam mengajarkan dan mengembangkan minat para siswa untuk menulis mesti ditemukan. Berikut ini ada 5 tips praktis yang bisa digunakan:

1. Berikan ”tugas” membuat karangan, bukan menetapkan ”topik” karangan yang mesti dikembangkan.

Motivasi para siswa untuk menulis karangan yang baik dengan cara menggalinya dari peristiwa sehari-hari (realisme). Tak perlu panjang lebar kita membahasnya, coba langsung saja Anda terapkan dua trik berbeda ini dan bandingkanlah (tentu saja masih banyak trik lainnya yang bisa Anda temukan). Anda menugaskan para siswa:

Pertama : Menulis 500 kata dari hasil olah pikir mereka sendiri sehubungan dengan topik yang seblumnya ditentukan yakni ”Daur Ulang Limbah Rumah Tangga”.

Kedua : Atau Anda memotivasi para siswa seolah-olah mereka sedang melakukan kegiatan ”Pengomposan Limbah Sisa Makanan”. Lalu,  mereka mengalami masalah teknis ketika mencampur bahan-bahan yang akan dikomposkan. Mereka meminta saran, lalu Anda menganjurkan mereka agar bahan-bahan kompos tersebut dipilih-pilih berdasarkan ukurannya. Supaya proses pengomposannya berjalan cepat, Anda juga menyarankan mereka untuk mencampur bahan kompos dengan cairan EM 4 dan semua bahan itu mesti dimasukkan ke dalam wadah tertutup.

Trik yang kedua (bandingkanlah) mungkin lebih membangkitkan kreatifitas dari dalam diri siswa Anda. Karangan siswa Anda mungkin akan menemukan rujuk acuan tertentu, misalnya, bagaimana agar membuat tulisan yang dikarang terkesan formal dan ilmiah, nada tulisan apa yang mesti disertakan untuk mendukungnya. Sebaliknya, karangan yang ditulis para siswa Anda akan tampak terkesan seperti ”esai bergaya sekolahan” saja jika Anda sebelumnya cenderung lebih tertarik memakai pendekatan ”trik penetapan topik karangan”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun