Hal ini akan sangat bertolak belakang ketika kita bergaul dengan orang-orang berkepribadian tangguh dan bermental positif, yang lebih melihat dunia sebagai tantangan sekaligus dipenuhi kesempatan emas menuju jalan kesuksesan, maka kita akan ”memberdayakan” diri sendiri karena percaya keberhasilan bisa diraih dengan mudah. Lingkungan sosial dipenuhi orang-orang yang secara garis besar berpandangan positif atau negatif. Pilihlah teman-teman yang dapat memudahkan kita agar dapat bangkit meningkatkan kualitas hidup. Biasakanlah bergaul dengan mereka.
5.Latih dan kembangkan kebiasaan-kebiasaan positif baru tersebut
Diri kita adalah proyek pribadi yang tak pernah selesai, begitulah kodratnya. Ketika kita mencapai peningkatan kualitas hidup melalui prilaku spesifik yang sudah dilaksanakan, latihlah itu sebagai kebiasaan-kebiasaan baru yang ada baiknya juga dikembangkan. Tidak ada batasan untuk meraih keberhasilan. Jangan anggap bila kita sudah berhasil meningkatkan kualitas hidup itulah batas pencapaian terakhir. No limits! Except we created it. Di dalam satu keberhasilan sesungguhnya menanti beribu-ribu keberhasilan lainnya. Kejarlah dengan mental yang positif!
Karena diri kita adalah anak kandung kebiasaan sebagaimana yang dijelaskan Ibnu Khaldun di atas, maka sesungguhnya kehidupan kita itu amat mudah diramalkan. Apakah kita hidup dengan kesejehateraan, atau sebaliknya menghabiskan seluruh waktu dengan punggung tangan kanan menempel di dahi dan punggung tangan memegangi perut yang keroncongan akibat derita kemiskinan nan tak tertanggungkan – jawabannya adalah kebiasaan kita sendiri penentunya. Semoga artikel ini bermanfaat dan salam. [M.I]