Kalimat "Saya Minta Maaf" mungkin menjadi ungkapan yang sangat jitu dalam menyelesaikan permasalahan. Beberapa orang kini bisa dikata memanfaatkan atau menyalahgunakan tradisi mulia tersebut.
Lupakan sejenak Kasus SAMBO. Terbaru 'Oknum' yang menendang salah satu suporter sepak bola di peristiwa kelam Kanjuruhan Malang, lalu yang terviral oleh pasutri artis papan atas, melakukan Prank KDRT terhadap Institusi Kepolisian, sebut saja namanya Baim dan Paula. Teraneh, Anggota Polantas Polda Papua Barat, menjilat kue ulang tahun TNI dan mengatakan, "Semoga tidak panjang umur".
Barangkali cerita dari sahabat Nabi di bawah ini bisa sedikit banyak memberikan arti sesungguhnya dari kalimat "Minta Maaf".
***
Dikisahkan dalam sebuah majelis, saat itu tak dihadiri Nabi. Beberapa Sahabat berkumpul membahas salah satu persoalan terkait peperangan.
Abu Dzar berkata, "Menurutku pasukannya haruslah begini dan begitu". Namun salah satu sahabat menyanggahnya.
"Tidak, itu usulan keliru," ungkap Bilal dalam mejelis tersebut yang juga dihadiri Khalid bin Walid dan Ibnu Auf.
Mendengar pernyataan tersebut, sontak Abu Dzar yang tanpa sadar seketika menyindir Bilal dengan kalimat sarkas, "Engkau juga wahai anak orang yang berkulit hitam menyalahkanku?".
Pembahasan dalam majelis tersebut pun pada akhirnya sampai di telinga Nabi. Dan membuat Abu Dzar menangis.
Ia bergegas menghadap Nabi, mengakui kesalahannya dan memohon ampun kepada Tuhan melalui Nabi.