Mohon tunggu...
Muhammad Fathul Fuluh
Muhammad Fathul Fuluh Mohon Tunggu... Guru - Guru

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Akar Masalah

8 September 2022   07:33 Diperbarui: 8 September 2022   07:50 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada banyak masalah yang dapat di temukan di sekolah. Terutama pada pelajaran bahsa Inggris. Siswa tidak memiliki semangat belajar. Ketika ada di dalam kelas lesu. Semangatnya muncul ketika main game online. di gawainya sendiri. Bahkan ketika guru menyebut namanya yang ada di dalam absen. tidak direspon.

Maka saya coba lakukan idenifikasi. Kemudian mengeksplore penyebab-benyebab masalah baik dari kajian literature, wawancara dan observasi langsung. 

Masalah yang sudah ditemukan. Lalu di analisa. Prosesnya tidak sebentar. Bisa di bilang jelimet. Tetapi, demi terciptanya tingkat motivasi yang tinggi. Kami harus lakukan. Berharap masalahnya bisa ditemukan sampai keakarnya. Agar dapat mengupayakan problem solving yang tepat.

Pada pelajaran bahasa Inggris, siswa mengalami kesulitan memahami materi "Applaying for a job". Sebetulnya bukan hanya materi ini saja. Namun ini contoh salah satu yang diambil. Kesulitan siswa ini setelah saya eksplor dan analisa, ternyata memiliki kesesuaian dengan akar penyebab masalah yang saya dapatkan. Yakni, Metode mengajar guru masih monoton. 

Karena metode mengajarnya monoton, maka motivasi yang diberikan kepada siswa hanya itu-itu saja. Sehingga siswa bosan. Ketika siswa merasa bosan, maka minat belajar bahasa Inggris, terutama pada materi applaying for a job rendah sekali. 

Jangankan siswa bisa menguasai sosial function, generic structure dan language feature yang ada pada pelajaran applaying for a job. Sekedar menjawab pertanyaan kenapa siswa harus belajar materi ini saja, mereka terdiam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun