Mohon tunggu...
Muhammad BimawanSamudra
Muhammad BimawanSamudra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa fakultas psikologi Universitas Muhammadiya Prof.Dr. Hamka

Mahasiswa fakultas piskologi yang mempunyai hobi kuliner dan menyukai olahraga bola basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika yang Terjadi dalam Pernikahan Dini

9 Desember 2022   08:29 Diperbarui: 9 Desember 2022   14:50 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Problematika pernikahan dini masih menjadi fenomena sedari dahulu hingga sekarang. Pada kenyataannya pernikahan dini kerap terjadi di negara berkembang seperti negara-negara asia tenggara, khususnya Indonesia. Pernikahan dini di Indonesia terjadi baik di daerah pedesaan maupun perkotaan. Sering kali pernikahan dini berlangsung tanpa adanya kesiapan mental dari pasangan.

Pernikahan dini menimbulkan nilai positif maupun negatif. Nilai positif pernikahan usia muda dari aspek agama terhindar dari perzinaan, dari aspek ekonomi dapat membantu keuangan keluarga (orangtua). Ironisnya fakta yang ada di lapangan menunjukkan, pernikahan dini bukannya melahirkan kemaslahatan keluarga dan rumah tangga, pernikahan dini justru banyak berujung pada perceraian.

Faktor Terjadinya Pernikahan Dini

Pernikahan dini cenderung memiliki dampak negatif, apalagi jika pernikahan tersebut karena adanya sebuah paksaan. Kurangnya kesiapan mental juga cenderung memberi dampak buruk dalam hubungan. Bukan hanya dampak negatif namun pernikahan dini juga berdampak pada permasalahan sosial lainnya. Faktor-faktor penyebab  pernikahan dini dapat dikelompokkan menjadi dua faktor penyebab, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Pendidikan

Peran pendidikan anak-anak mempunyai pengaruh yang sangat besar. Seorang anak yang putus sekolah pada usia wajib sekolah, akan mengisi waktu dengan bekerja. Ketika dia merasa sudah cukup mandiri, maka dia akan merasa mampu untuk menghidupi diri sendiri. Saat itulah mereka memutuskan untuk menikah ketika mereka bertemu dengan pasangan lawan jenisnya.

2) Dewasa sebelum waktunya

Kemajuan teknologi yang menyuguhkan berbagai tayangan akan membawa dampak positif jika digunakan dengan semestinya. Dampak negatif juga bisa timbul jika mereka tidak memilah dan memilih tayangan yang dilihat. Karena rasa penasaran maka berbagai tontonan yang berbau seks diakses anak-anak usia dibawah 17 tahun. Tontonan dewasa tersebut akan membuat anak-anak berfantasy seks, sehingga akan membuat anak-anak dewasa sebelum waktunya.

3) Hamil diluar nikah

Hamil diluar nikah bukan hanya kecelakaan, tapi biasanya juga karena diperkosa sehingga terjadilah hamil diluar nikah. Orang tua yang dihadapkan pada situasi tersebut, pastinya akan segera menikahkan anak gadisnya untuk menutupi apa yang dianggap aib keluarga.

b. Faktor eksternal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun