Mohon tunggu...
muhammad hafizhuddin farhan
muhammad hafizhuddin farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - 101190153 SA F

FARHAN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jual Beli Mangga Sistem Borong

2 Desember 2021   13:28 Diperbarui: 2 Desember 2021   13:43 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

Jual beli sebagai sarana tolong menolong antar sesama manusia memunai landasa yang kuat dlm syariat islam.berdasarkan al quran,sunah dan ijma jual bli beli merupakan salah satu bentuk ibadah dalam rangka mencari rejeki untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terlepas dari hubungan sosial,tetapi jual beli yang sesuia dengan syariat islam.

Dalam perkembagan zaman yang semaki nodern jual beli banyak berkembang salah satunya sistem jual beli mangga dengan sistem borong yaitu sebuah sistem jual beli yang sering  berlaku di daerah pedesaan dengan cara menjual buah mannga yang langsung menebak harga tanpa mengetahui berapa butir yang di belinya.

PEMBAHASAN

Perkataan jual beli sebenarnya terdiri dari dua suku kata yaitu jual dan beli. Sebenarnya kata "jual dan beli "mempunyai arti satu sama lainnya bertolak belakang. Kata jual menunjukan bahwa adanya perbuatan menjual, sedangkan beli adalah perbuatan membeli. Menurut pengertian syariat, yang dimaksud dengan jual beli, adalah: pertukaran harta atas dasar saling rela. Atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan (yaitu berupa alat tukar yang sah)

Dalam jual beli manga yang di lakukan warga mojo kepuhrubuh merupakkan jual beli yang belum jelas atau jual beli spekulatif,mengenai manga yang belum siap panen dan manga yang sudah siap panen.namun penjual dan pembeli sudah melakukan nego siasi dan sudah menyepakakati harga yang telah di berikan.kemudian setelah harga di sepakati maka akad pun terjadi dan pembeli akan memitik ketika manga sudah siap di panen.

Biasanya dalam penaksiran harga,bisa jadi kuantitasnya melebihi atu kurang dari harga yang di sepakati dan biasanya salah satu pihak ada yang rugi,,jika hasil mangga mangga melimpah maka pembeli akan mendapat keuntungan namun jika hasilnya kurang dari harga yang di sepakati maka penjual akan mendapat keuntungan an pembeli rugi.

Saya pernah bertanya kepada seorang pembeli kenapa melakukan pembelian seperti itu,karena di pengaruhi oleh pedagang buah yang ingin berkmpetisi mendapatkan buah yang cukup banyak untuk memenuhi  permintaan pasar atau pedagang besar,biasanya sebelum musim mangga tiba mereka di beri pinjaman uang untuk modal dari pengepul,di situlah pembeli melakan transaksi jual beli dengan system borong di waktu buah masih kecil atau pentil menurutnya menguntungkan,karena sangat mudah untuk di taksir jumlah buah yang akan dia peroleh.

Menurut pembeli satu kali musim pembelian buah mangga bisa di petik tiga kali dan biasanya waktu pemanenan pertama harganya selalu tinggi,sehingga satu kali panen bisa menutup besarnya uang yang di keluarkan untuk meborong mangga tersebut dan panenan kedua adalah keuntungan bagi pembeli.

Praktek jual beli lainyya adalah pada waktu buah masih pentil system ini lebih sulit untuk mentaksir sehingga lebih sulit unruk mendapat keuntungan.

Jual beli mangga seperti ini mungkin sudah menjadi tradisi di setiap musim panen mangga di daerah mojo kepuhrubuh,mungkin karena masyarakat di desa tersebut mayoritas petani dan tidak ada waktu untuk memanen maka menjual mangga dengan system borong tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun