Mohon tunggu...
MuhammadNoorsahli
MuhammadNoorsahli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman di Semarang Mengunjungi Bangunan Tua

18 Mei 2021   22:15 Diperbarui: 18 Mei 2021   22:29 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Gereja Blenduk memiliki denah segi delapan atau segi delapan beraturan dengan ruang induk di tengah, tepat di bawah kubah. Di bagian atas gereja, tepatnya di balkon masih terlihat organ (orgel) peninggalan Belanda yang sudah berusia ratusan tahun. Sayang orgel ini sudah tidak bisa difungsikan lagi sebagai pengiring saat jemaah gereja bernyanyi.

Lawang Sewu.

Setelah puas berkeliling di kawasan Kota Lama, saya kemudian menyempatkan diri mengunjungi salah satu bangunan tua yang juga menjadi ikon kota Semarang. Namanya Lawang Sewu. Tidaklah sulit untuk mencapai lokasi gedung tua ini karena cocok dengan monumen Tugu Muda di salah satu sudut kota Semarang.

Bangunan monumental dan indah ini di desain mengikuti kaidah arsitektur morfologi bangunan sudut yaitu dengan model menara kembar gotik di sisi kanan dan kiri pintu gerbang utama ini dan bangunan gedung memanjang ke belakang yang mengesankan kokoh, besar dan indah. Gedung kuno menurut catatan sejarah dibangun pada tahun 1903, dan selesai atau diresmikan penggunaannya pada tanggal 1 Juli 1907.

Lawang Sewu adalah gedung megah bergaya art deco yang bercirikan ekslusif dan berkembang pada era 1850-1940 di benua Eropa. Bangunan ini salah satu karya dua arsitek Belanda ternama saat itu, yaitu: Prof. Jacob F. Klinkhamer dan BJ Queendag. Awalnya digunakan sebagai kantor perusahaan kereta api Belanda atau dikenal dengan nama Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij atau dikenal NIS.

Oleh masyarakat setempat bangunan ini disebut Lawang Sewu yang berarti pintu seribu. Nama ini sebagai kiasan yang menunjukkan bahwa bangunan tersebut memiliki banyak pintu.

Tahun 1945 tepatnya tanggal 8 september, terjadi pertempuran hebat antara Angkatan Muda Kereta Api Indonesia yang berusaha merebut bangunan ini dari tangan Kempetai dan Kido Butai Jepang. Untuk mengenang jasa-jasa mereka yang gugur dalam pertempuran 5 hari tersebut, di depan Lawang Sewu dibangun sebuh tugu peringatan.

Dua tahun lalu saat masuk saya berkunjung ke Lawang Sewu, oleh penjaga saya tidak diizinkan sebelum mengantongi ijin khusus dari PT. Kereta Api, pihak yang sekarang menjadi pemilik gedung tersebut. Sebelum diambil alih oleh PT. KA, Lawang Sewu pernah dijadikan kantor KODAM Diponegoro dan Kanwil Perhubungan Jawa Tengah.

Hari itu saat saya berkunjung, Lawang Sewu telah dibuka untuk umum. Ini adalah salah satu bagian dari program pariwisata kota Semarang yang dikenal dengan Semarang Pesona Asia (SPA). Wisatawan yang datang cukup banyak, hanya dengan membayar Rp. 5000, - untuk biaya pemeliharaan dan perawatan gedung kami bisa masuk dan berkeliling di Lawang Sewu.

Lawang Sewu terdiri dari sebuah bangunan utama yang membentuk huruf U dengan taman terbuka di bagian dalam. Dari pintu utama kita langsung disambut sebuah tangga besar menuju lantai 2. Di bagian bordes tangga terpasang sebuah kaca grafir yang menutupi jendela dengan ukiran yang indah.

Memasuki gedung ini aroma mistis segera menyergap kita. Lorong-lorong gelap dan kusam tampak cukup menyeramkan. Saya teringat sebuah tayangan reality show bertema mistis beberapa tahun lalu yang ditampilkan oleh Trans TV. Waktu itu dalam segmen uji nyali yang berlokasi di Lawang Sewu, kamera sempat menangkap penampakan bayangan putih yang dipercaya sebagai salah satu penunggu Lawang Sewu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun