Mohon tunggu...
Muhammad syarif
Muhammad syarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - kata adalah senjata

banyak baca lalu tuangkan dengan menulis untuk menghasilkan sebuah karya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah di Balik Peresmian Masjid Kampus

23 April 2021   05:30 Diperbarui: 23 April 2021   05:41 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di sore hari dengan bahagianya mentari ditandai dengan sinarnya yang menyinari seluruh cakrawala dari sejauh mata memandang, kampus FIP UNM mengadakan peresmian Masjid serta dirangkaikan dengan buka puasa bersama dengan menu yang berbeda beda. diantaranya itu ; jalang kote serta es buah dengan isi agar agar, tapi tidak penting untuk memikirkan mengapa isinya agar agar dengan nama es buah, Semua orang sibuk berlalulalang dengan menyambut para tamu undangan terkhususnya pimpinan dari Universitas itu. 

Namun kami tidak berfokus pada acara yang di lakukan oleh panitia dan birokrat kampus, sebab kami pun sibuk untuk melaksanakan agenda LAPAK BACA yang ingin kami masif kan kembali agar merefleksikan kembali apa sih sebenarnya tujuan pendidikan serta masalah dari pendidikan itu terkhususnya di Kampus Fakultas Ilmu Pendidikan tempat kami mengenyam pendidikan. 

Menikmati sore dengan diskusi yang di kelilingi buku yang menarik, Mulai dari persoalan cinta, spritualitas, junior dan senioritas serta sampai persoalan aksesibilitas kampus yang sangat kurang bagi teman teman disabilitas " saya teringat suatu kata bahwa peluru hanya mampu menembus satu kepala namun buku bisa menembus banyaknya kepala dengan kedahsyatan yang begitu luar biasa yang mampu merubah dan provokasi serta mengajak berkelana bukan dengan mendapatkan dataran baru, tetapi dengan pandangan pandangan baru dengan kecepatan yang tinggi layaknya burak kendaraan Rosulullah dalam kisah isra' mi'raj beliau. 

Dengan asiknya diskusi salah satu teman saya bernama Dirga dari PGSD menanyakan ke salah satu senior saya yang dikenal dengan panggilan Mamat dan terkadang seseorang memanggilnya Prof.Mamat, dengan gaya dan pemikiran yang sangat mudah untuk membuat orang terkesima dan membuat orang tertarik untuk membaca. Dia bertanya ;

"kak bagaimana itu alternatifta kita untuk membaca? karena setiap membaca ka terkadang sulit untuk diingat semua dalam bacaan ta.! 

Otak manusia beng memang terkadang sulit ki menampung semua informasi informasi yang di dapat. tetapi ketika masuk mi di dalam bawah alam sadar ta maka akan tersimpan permanen ki itu ilmu! makanya setiap membaca ki perlu di libatkan perasaan ta kalau membaca ki supaya gampang Ki masuk karena fokus pada sesuatu yang di kerjakan, ( jawab Mamat) 

Panjang nya diskusi, 'senior saya ini mengatakan "kemarin kemarin to mau ka sebenarnya menulis dengan tema di fabel di larang masuk surga, dengan dalih bahwa aksesibilitas mesjid yang sementara di resmikan itu tidak ada akses yang baik bagi difabel khususnya bagi Daksa dan Netra yang sulit ke masjid karena tidak adanya jalur kursi roda dengan baik untuk di lalui oleh teman teman Daksa. padahal di dalam aturan permenristedikti No.46 tahun 2017 tantang pendidikan khusus Dan pendidikan layanan khusus di perguruan tinggi. menegaskan bahwa di pasal (9) no. 1,2,3 

(1) Perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pelaksanaan Pendidikan Khusus. 

(2) Kementerian memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Khusus di perguruan tinggi.

 (3) Fasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berupa:

a. sarana dan prasarana; 

b. beasiswa; 

c. pengembangan model layanan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus; dan/atau 

d. pengembangan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan. 

dan Juga kata katanya rektor itu Na bilang " Semua warga negara Yang berkeinginan untuk mengenyam pendidikan tinggi tidak boleh di bedakan, Untuk Yang Berkebutuhan khusus Kami berikan semaksimalnya." 

tetapi Hanya sekedar kata kata itu kita terkadang tertipu bahwa omongan seseorang dalam public itu terkadang berbanding terbalik dengan suatu realitas yang ia katakan untuk meraih suatu kepentingan, apalagi yang memegang suatu jabatan tertinggi 'kata Jalaludin Rahmat. 

Melihat realitas kampus yang menerima suatu keberagaman tanpa membedakan baik dalam Culture, Ras, agama, bahkan terkhususnya mereka yang memiliki Kemampuan yang berbeda (Difabel) itu jarang yang kita lihat akses akses yang mampu betul betul mengakomodir segala bentuk kebutuhan dari Mahasiswa itu sendiri. 

Di Masjid yang baru di resmikan pada sore hari itu sangat membuat kita terpukul dengan akses bagi teman teman di fabel, apakah betul di sediakan jalur kursi roda atau hanya sebatas pempublikasian lagi yang di sorot oleh media agar kampus ini telah betul betul ramah akan disabilitas. sebab membuat sesuatu jalur dengan asal jadi' tanpa berfikir apakah mampu untuk di lewati atau tidak. 

Persis pada satu tahun yang lalu dengan akses yang di buat untuk teman netra, itu dengan akses asal asalan. dengan perkataan Tukangnya `` ini ji yang murah bahannya" tidak tahu apakah permainan licik dari tukang atau memang kampus tidak mampu untuk membiayai fasilitas, di tengah mahal mahalnya UKT yang di bayar oleh mahasiswa. Seakan kampus Hanya mampu mempublikasikannya agar semua tahu bahwa di FIP itu ada. 

Beberapa bulan yang lalu kami dari HMJ PLB mengadakan travo advokasi, kami mengajak pemantik dari salah satu organisasi pendorong suatu kesetaraan bagi disabilitas yaitu "PERDIK" yang dikenal dengan Rian difabel daksa untuk membawakan suatu materi tentang ke plb_an. namun ketikanya Rian datang kami sangat tertampar dengan suatu keadaan kampus hari ini, pada saat melihat rian datang dengan kursi rodanya namun jalur kursi roda itu sama sekali tidak ada bagi Rian, kami lalu menjemputnya dan mengendong nya ke sekret kami dan kursi roda itu kita angkat karena kenapa, aksesibilitasnya yang tidak ada. 

Maka dalam benak saya mengatakan bahwa bukan dari seseorang nya yang tidak mampu, Namun dari kebijakan kampus itu sendiri yang membuat seseorang tidak mampu. " tak mampu akses pendidikan karena mahal, dan tak mampu melakukan aktivitas dalam kampus karena kurangnya akses, itulah pendidikan kita sekarang bahwa kemahalan dan kebijakan itulah yang membuat dis_ability (KETIDAKMAMPUAN). 

Sebuah tantangan tersendiri bagi civitas academica UNM sebagai institusi Perguruan Tinggi, yang semestinya menjadi role model penyelenggaraan demokrasi yang baik. justru menjadi pelanggeng proses dehumanisasi akibat masih banyaknya sistem yang diskriminatif, sebab dunia pendidikan jika proses belajar mengajar tidak mampu melakukan analisis masalah sistem diskriminatif bagi di fabel, maka proses belajar_ mengajar tersebut dalam perspektif freirean disebut sebagai pendidikan fatalistik. 

_ Karena cinta adalah seni tulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun