Mohon tunggu...
Raden Angger
Raden Angger Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teguhalifr@gmail.com

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Covid-19 Serius ataukah Candaan?

26 Juni 2021   13:47 Diperbarui: 26 Juni 2021   14:02 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengertian virus

Virus berasal dari Bahasa Latin yang berarti “racun”. Virus memiliki ciri khusus yang membedakan dengan kelompok mahluk hidup yang lain. Dalam kelasifikasi makhluk hidup, virus dipisahkan menjadi kelompok tersendiri. Cabang biologi yang mempelajari tetang virus adalah virologi (Campbell, dkk. 2010: 412).

Pengantar

Penyakit ataupun wabah sudah ada sejak manusia ataupun mahluk pertama sudah ada , sejak menapaki bumi sejak datang nya mahluk pertama di muka bumi

Wabah corona bukanlah hal yang asing bagi masyarakat ataupun penduduk dunia  DITAHUN 2020 segala segi ekonomi maupun kerja kegiatan ataupun apapun itu dapat diberhentikan oleh benda yang berukuran puluhan milimeter. bahkan mahluk superior penguasa bumi rantai dari segala mahluk di tapak di bumi dapat diberhentikan oleh benda satu ini lalu bagaimana pandangan orang khalayak umum maupun orang­­­-orang umum  atau masyarakat tentang corona seperti dalam sebuah surah

Al Baqarah ayat 249 berfirman mengenai wabah penyakit yang menimpa suatu negeri..

Arab: فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوْتُ بِالْجُنُوْدِ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍۚ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّيْۚ وَمَنْ لَّمْ يَطْعَمْهُ فَاِنَّهٗ مِنِّيْٓ اِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً ۢبِيَدِهٖ ۚ فَشَرِبُوْا مِنْهُ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗ فَلَمَّا جَاوَزَهٗ هُوَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۙ قَالُوْا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ ۗ قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِ ۙ كَمْ مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢبِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Latin: fa lammā faṣala ṭālụtu bil-junụdi qāla innallāha mubtalīkum binahar, fa man syariba min-hu fa laisa minnī, wa mal lam yaṭ'am-hu fa innahụ minnī illā manigtarafa gurfatam biyadih, fa syaribụ min-hu illā qalīlam min-hum, fa lammā jāwazahụ huwa wallażīna āmanụ ma'ahụ qālụ lā ṭāqata lanal-yauma bijālụta wa junụdih, qālallażīna yaẓunnụna annahum mulāqullāhi kam min fi`ating qalīlatin galabat fi`atang kaṡīratam bi`iżnillāh, wallāhu ma'aṣ-ṣābirīn

Artinya: Maka ketika Talut membawa bala tentaranya, dia berkata, "Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan." Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, "Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya." Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah." Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

STIGMA MASYARAKAT TENTANG CORONA

Masyarakat pada awalnya percaya dengan corona namun lambat laun tidak percaya dengan adanya corona dikarenakan Waktu yang amat lama dalam penanganan dan juga berbagai kontroversi yang ada di Indonesia seperti korupsi bansos  yang dilakukan menteri sosial dan juga kasus yang dimana bantuan bansos yang di potong oleh kepala desa dan telah didapatkan oleh keluarga pejabat terlebih dahulu ataupun harga antigen yang mahal dan juga kawasan yang dibuka hanya untuk mereka yang memiliki uang lalu wisata asing dari china yang dimana dari merekalah awal muncul corona namun kawasan bandara tetap dibuka untuk mereka ataupun penerbangan bagi mereka yang dapat membayar pesawat dengan tiket VIP lalu satu lagi yang baru baru ini terjadi adalah perayaan ulang tahun  walikota disuatu daerah   lantas apakah covid hanya menyerang kesehatan mereka yang miskin dan anti terhadap yang ber uang­­?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun