Mohon tunggu...
Muhammad Ilham
Muhammad Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello, thanks for coming.

Newbie writer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Buku Dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional UMY Paling Berkesan

27 Maret 2021   12:05 Diperbarui: 27 Maret 2021   12:55 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku menjadi teman wajib bagi mahasiswa sebagai sumber informasi primer dalam merambah cakrawala pengetahuan. Walaupun kemajuan teknologi seperti internet semakin memudahkan akses terhadap berbagai informasi, buku tetap memiliki kedudukan yang penting. Begitu pun dalam program studi ilmu hubungan internasional sebagai bagian dari ilmu sosial politik yang menuntut mahasiswa untuk selalu berpikir kritis, menguasai berbagai macam teori, selalu update dengan informasi di dunia internasional, dan cakap dalam berargumen, memiliki koleksi buku sebagai bahan bacaan sangat krusial untuk memenuhi tuntutan skill tersebut.

          Dosen-dosen prodi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sebagai akademisi tentu sadar akan fungsi buku bagi mahasiswanya, sehingga mereka produktif dalam melahirkan karya tulis berupa buku. Terdapat empat buku karya dosen HI UMY paling berkesan bagi saya. Buku-buku karya dosen tersebut membahas isu-isu penting dalam dunia HI, berbagai teori, serta kajian spesifik tentang negara dan fenomena baru dalam HI. Selain itu, setiap buku memiliki ciri khasnya masing-masing. Berikut ini adalah keempat buku tersebut.
          Buku paling berkesan yang pertama berjudul Dinamika Isu-Isu Global Kontemporer karya Alm. Prof. Budi Winarno, PhD. Seperti judulnya, buku ini membahas isu-isu terkini yang relevan bagi kajian studi hubungan internasional. Saat membaca buku ini, saya merasa sedang membaca sebuah ensiklopedi dikarenakan bahasannya yang luas, serta sistematis dan detail dalam membahas setiap isu penting di setiap babnya. Bagi yang telah menuntaskan membaca buku ini dan memahaminya, ia telah memiliki landasan kuat dalam menghadapi perkuliahan dalam prodi hubungan internasional. Namun, terdapat kendala yang akan dihadapi bagi orang awam dan pemula yakni istilah-istilah khusus dalam dunia HI yang mungkin perlu bantuan pengajar untuk menjelaskan maknanya.

          Buku kedua bukan merupakan karya sendiri, melainkan terjemahan dari buku berbahasa Inggris. Buku tersebut berjudul Teori-Teori Hubungan Internasional: Sebuah Survai Komprehensif karya James E. Dougherty dan Robert L. Pfaltzgraff Jr. yang diterjemahkan oleh Bapak Bambang Wahyu Nugroho, M.A. Buku ini membuat saya terkesan dikarenakan kepiawaian penerjemahnya menggunakan diksi dan mencari padanan kata yang pas bagi istilah-istilah khusus dalam HI. Walaupun demikian, mahasiswa masih perlu usaha dengan meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baku untuk memahami materi dalam buku tersebut karena bahasanya yang cukup tinggi.

          Buku berikutnya adalah buku berjudul Politik Global Amerika Dari Obama Ke Trump karya Prof. Bambang Cipto, M.A. Hal yang menarik dari buku ini adalah bagaimana Prof. Bambang Cipto menjelaskan secara komplet kebijakan-kebijakan semasa Obama dan Trump yang bertolak belakang dalam merespon berbagai keadaan domestik maupun internasional. Konklusi yang diberikan penulis tentang kemunduran AS dalam globalisasi akibat kebijakan self isolation Trump demi mengatasi masalah domestik menurut saya sesuai dengan realita yang ada. Mahasiswa HI perlu membaca buku ini dikarenakan status Amerika Serikat secara de facto masih menjadi negara paling berpengaruh di dunia yang politik luar negerinya akan menimbulkan implikasi besar.

          Buku paling berkesan keempat berjudul Politik Pardiplomasi Dan Isu Kedaulatan Di Indonesia yang ditulis oleh Dr. Takdir Ali Mukti, M. Si. Sisi spesial dari buku ini adalah mengenalkan sisi baru diplomasi yakni paradiplomasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Hal ini dikarenakan diplomasi biasanya dipahami sebagai instrumen utama hubungan antar negara yang dimonopoli oleh pemerintah pusat. Tuntutan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh pemda dan otonomi daerah mendorong pemda perlu melakukan kerja sama dengan daerah-daerah lain di luar negeri demi menyokong pembangunan daerah. Penulis buku juga menekankan perlunya sinergi antara pusat dan daerah dalam paradiplomasi agar sesuai dengan kebijakan luar negeri yang telah ditentukan.

          Buku-buku tersebut berkesan bagi saya karena bobot dari isi dan pembahasannya, gaya kepenulisannya, serta mengenalkan hal-hal baru yang menambah modal untuk menguasai materi perkuliahan. Selain itu, ada sensasi tersendiri ketika membaca buku karya dosen. Mayoritas buku yang kita baca tanpa mengenal penulisnya siapa dan sulit menemui sang penulis di dunia nyata. Hal tersebut tidak berlaku terhadap buku-buku karya dosen yang penulisnya dapat kita temui di kampus, sehingga akan lebih memudahkan jika kita ingin berdiskusi tentang isi buku langsung dengan sang penulis. Diskusi mengenai isi buku dengan penulis juga secara tidak langsung dapat membangun relasi dengan dosen dan memberikan wawasan tambahan bagi kita, yang tentu saja berpengaruh pada kelancaran perkuliahan. Jadi, kurangi waktu dengan smartphone dan komputermu, lalu mulailah membaca buku dosenmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun