Pemantik api atau batu apung?
Recehan kemarin pagi atau goesan pak Toto?
Ya, semuanya memiliki interpretasi masing masing akan hal itu. Namun, terkadang huru hara dalam hati selalu ingin mendominasi dengan cara memenangkan interpretasi masing masing.Â
Sehingga, bentrok antar sanubari atau caci maki pun tak terelakkan. Sebetulnya kita sebagai manusia dengan rubrik yang bisa dibilang plural mampu menampung interpretasi interpretasi lain sehingga timbul rasa toleran akan keberagaman. Susah?Â
Memang. Karena keberagaman itu merupakan tantangan bagi setiap manusia. Membiasakan diri dengan berfikir positif tanpa harus konsumtif akan kepentingan pibadi adalah cara terbaik untuk menopang rasa toleran kepada perbedaan.Â
Mau kemarin, lusa, atau jumat depan juga akan tetap sama. Pilihan hanyalah celotehan sementara. Apalah pentingnya pilihan jika itu mengorbankan toleransi terhadap rekan kita?Â
Menghargai adalah sikap yang perlu sekaligus sangat rumit. Karena dalam menghargai, kita mengorbankan ego kita akan suatu pilihan dan menganggap pilihan yang lain adalah baik bagi orang lain. Apakah itu sikap yang baik? Tentu saja, dalam konteks tertentu yang tidak bisa dijabarkan seperti apanya.Â
Maka dari itu, bersekongkol lah kalian dengan siapa saja. Musuh pun boleh kalian sekongkoli (jika anda anggap mereka musuh). Sesungguhnya, kepastian dalam persekongkolan lebih meningkat daripada yang berjuang sendiri. Saya percaya bahwa orang itu akan berjalan lebih cepat jika sendirian, tapi orang itu akan berjalan lebih jauh jika berjalan bersama sama.