Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Selama belum masuk ke liang lahat, selama itu pula kewajiban menulis harus ditunaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut Ramadan: Apa yang Sudah Kita Persiapkan?

20 Maret 2023   19:29 Diperbarui: 20 Maret 2023   19:42 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Canva

Sambutlah Ramadhan sebagaimana kita hendak sambut orang yang kita sayang 

Beberapa hari lagi kita memasuki bulan Ramadhan, tentunya sebagai seorang Muslim yang baik kita pastinya menyiapkan bekal atau persiapan. Seperti seseorang yang ingin naik ke puncak gunung yang membutuhkan persiapan yang matang; begitulah harusnya kita tatkala mempersipakan diri dalam menyambut Ramadhan. Ketika naik gunung saja, kita tentunya harus kuat fisik dan kuat mental terlebih dahulu, agar pendakian kita dapat lancar dan selamat. Begitupun juga dengan Ramadhan, sebelum memasuki bulan suci tersebut, kita semestinya harus bersih lahir dan bathin terlebih dahulu.

Orang yang berakal sekaligus beriman tentunya sudah menyiapkan persiapan jauh-jauh hari sebelum memasuki bulan Ramadhan. Hal ini kita lakukan agar kita mendapatkan keistimewaan di bulan Ramadhan; juga agar kita mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Mustahil rasanya, kita mendapatkan keistimewaan Ramadhan, sedangkan hati kita masih kotor. Tidak akan bakal mendapatkan ampunan dari Allah, ketika hati kita masih dipenuhi oleh kedengkian, kebencian, dan dendam kepada orang lain. Mustahil.

Ketika kita ingin Allah ridho kepada kita di bulan Ramadhan dan ingin mendapatkan ampunan dari Allah, tentunya mulai sekarang kita harus hilangkan noda-noda itu di hati kita. Apalagi Rasulullah SAW bersabda, ada empat kelompok yang tidak mendapatkan ampunan dari Allah SWT di bulan Ramadhan: kecanduan minuman khamr, durhaka kepada orang tua, memutus tali silaturahim, dan orang yang dengki terhadap sesama uslim. Maka dari itu, sudah sepantasnya kita menjauhkan diri dari keempat hal tersebut, agar kita dapat menyambut Ramadhan dengan baik.

Menyambut Ramadhan dengan cara terbaik bisa dilakukan dengan cara membuat program atau kurikulum terlebih dahulu sebelum memasuki bulan suci tersebut. Tentu program tersebut maksudnya bukan memikirkan dan menuliskan takjil apa yang ingin kita makan pas buka puasa nanti; bukan pula mencatat buka puasa bersama dengan teman-teman kita. Hal itu tentu urusan belakangan. 

Namun yang lebih terpenting ialah mencatat hal-hal bermanfaat yang kita lakukan di bulan Ramadhan. Istiqomah menjalankan tarawih hingga akhir Ramadhan, membaca Al Qur'an hingga khatam, memperbanyak sedekah dan berbagi kepada orang lain; hal-hal itulah yang harusnya kita catat sebagai target kita di bulan Ramadhan tahun ini.

Berapa banyak orang yang mengharap datangnya Ramadhan, namun di dahului oleh ajal dan kematiannya. Orang-orang tersebut tentunya mengharap bisa hidup kembali, agar ia bisa menjalin cinta dengan Allah di bulan Ramadhan; tetapi kenyataannya ia tidak bisa berbuat demikian, mereka tidak akan hidup kembali. Akan tetapi, kita yang pada realitanya masih diberikan peluang untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan; siapkan diri sebaik dan sebersih mungkin.

Bulan yang suci tentu diisi oleh orang-orang yang membersihkan hatinya dari noda-noda yang kotor tadi. Bulan yang istimewa, tentunya diisi oleh orang-orang istimewa yang mampu mempersenjatai dirinya dengan kesabaran. Kita berharap pada saat bulan Ramadhan nanti, kita bisa berubah menjadi lebih baik lagi. Kita berharap pada saat bulan yang mulia tersebut, kita bisa menjadi orang yang bertakwa. Sebab, itulah tujuan kita berpuasa di bulan Ramadhan, agar kita menjadi orang yang bertakwa (la'allakum tattaquun)

Untuk itu, sebelum memasuki bulan Ramadhan, kita pasang niat yang baik di hati kita. Imam Junaid Al Baghdadi (830-910) pernah mengatakan, "seseorang yang berniat baik di dalam dirinya dengan niat mengerjakan satu kebaikan, niscaya Allah akan bukakan 70 pintu taufik-Nya." Maka dari itu, sebelum memasuki bulan puasa, kita niatkan di diri kita, agar kita bisa beribadah dengan sungguh-sungguh. Agar kita bisa menghamba dengan baik kepada Allah SWT. Agar kita bisa menahan nafsu  dari berbuat maksiat kepada Allah.

Semoga kita benar-benar sampai di bulan Ramadhan dengan keadaan Allah ridho kepada kita. Dan, kita berharap juga, agar kita menjadi orang yang beruntung dan selamat pada bulan Ramadhan nanti. Allahumma salimna min ramadhan, salimna Ramadhan minna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun