Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Selama belum masuk ke liang lahat, selama itu pula kewajiban menulis harus ditunaikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kisah Seorang Sahabat Nabi yang Tidak Diterima oleh Tanah

7 November 2020   15:23 Diperbarui: 7 November 2020   15:40 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada banyak Kisah di Zaman Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa salam yang sangat banyak kita ambil hikmah dan kita petik pelajarannya dari peristiwa tersebut. Salah satunya adalah kisah salah seorang dalam kelompok para sahabat Nabi yang bernama Muhallam bin jatsamah yang membunuh seseorang yang berasal dari sebuah suku yang lagi berseteru.

Dahulu, sebelum Penaklukan Kota Mekkah, Sekelompok sahabat yang sedang di tengah sebuah ekspedisi militer tiba-tiba saja diperjalanan berpapasan dengan seorang bernama 'Amir al-Asyja'i yang berasal dari sebuah suku yang lagi berkonflik. Pria itu pada saat itu sedang menggembalakan domba-dombanya. ketika ia melihat sekelompok sahabat lewat dan berpaspasan denganya, dia langsung memberi salam dalam damai. 

Namun, salah seorang kelompok sahabat yang ada di lokasi kejadian pada saat itu yang bernama muhallam bin jatsamah langsung mendekati pria tersebut dan dengan sigapnya untuk berniat membunuhnya. 

Tetapi perlu diketahui, sebelumnya itu, ada perselisihan antara kedua pria tersebut dan mereka saling membenci dan mencaci satu sama lain. Dan juga perbedaan mereka itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan islam. Padahal pada saat itu juga teman-teman muhallam memperingatinya dan melarangnya untuk tidak membunuh 'Amir dengan berkata, "Dia itu mengucapkan salam kepada kita dengan damai, Dia adalah seorang Muslim!"

Lalu Muhallam menjawab, "Dia hamya mengatakannya karena takut dibunuh."

Dengan cepat, dia membidikkan panah ke 'Amir dan langsung membunuhnya, dan kemudian Muhallam ini mengambil semua domba-dombanya 'Amir. Setelah kejadian itu, pada Akhirnya berita itu sampai juga ke telinganya Nabi Muhammad SAW. Dan beliau mendengar apa yang terjadi kronologisnya seperti apa, dan pada saat itu juga beliau amat marah. Lalu dipanggil lah kerabat 'Amir datang dan Muhallam dipanggil untuk menghadap dan menemui Nabi Muhammad SAW untuk persidangan. Lalu pada saat itu, kerabat 'Amir diberi dua pilihan, Retribusi atau kompensasi uang. Dan mereka memilih pilihan yang kedua yaitu kompensasi uang.

Setelah persidangan itu selesai, kemudian muhallam datang ke Nabi Muhammad SAW dengan mengira dan menduga bahwa kesalahannya akan dimaafkan dan dilupakan. Muhallam meminta kepada Nabi Muhammad SAW untuk memohonkan pengampunan untuknya. Kemudian Nabi Muhammad SAW berkata dengan suara yang lantang yang dapat di dengar oleh semua orang, "Qum! La ghafara Allahu laka" yang artinya "Pergilah, semoga Allah tidak mengampunimu." Pada saat itu juga Muhallam sangat terkejut dan kaget, ia menyeka air mata dari wajahnya karena sedih bahwasanya perbuatannya tidak dimaafkan oleh Nabi Muhammad SAW. Setelah beberapa hari setelah itu, Muhallam meninggal dunia.

Setelah itu kerabat-kerabat Muhallam memakamkannya dan kemudian mendapati jenazah Muhallam itu berada di luar makam di keesokan harinya. Ketika itu juga kerabat-kerabatnya memakamkannya kembali dan memerintahkan orang untuk menjaga makamnya karena mengira orang-orang dari suku pria yang dibunuh Muhallam kemaren telah menggali ulang makamnya. Namun, mereka mendapati kembali dan melihatnya dengan mata kepalanya sendiri bahwasanya tanah sendiri yang mengeluarkan jenazah muhallam. 

Peristiwa ini terjadi untuk kedua kalinya, dan ketiga kalinya. Setelah kali ketiga, jenazah itu tetap tidak diterima tanah dan mendapati jasad Muhallam berada di luar makam, kerabatnya pun langsung memindahkan dan meletakkan jenazah Muhallam di sebuah gua atau di antara dua gunung dan menutupi jenazah dengan bebatuan. Ketika setelah itu Ia memberitahukan Nabi Muhammad SAW tentang kejadian itu, bahwa tanah telah mengeluarkan jenazah muhallam, lalu Nabi Muhammad SAW bersabda yang diriwayatkan oleh Al-Thabari dan juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan yang lainnya beliau bersabda: "Tanah Menerima mereka yang lebih buruk daripada kerabatmu, tetapi Allah ingin menegur kalian."

Di dalam hadist riwayat Ibnu Abi Shaybah Nabi Shallallahu 'Alaihi wa salam juga bersabda: "Tanah menerima mereka yang lebih buruk daripada kerabat kalian, tetapi Allah ingin menunjukkan kepada kalian kesucian yang dimiliki masing-masing dari kaliam.

Kemudian juga, atas peristiwa tersebut, Allah menurunkan Ayat dalam Al-Qur'an untuk memperingatkan kita untuk jatuh dalam hawa nafsu. Allah berfirman dalam Surah Al-Nisa ayat 94:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun