Mohon tunggu...
Muhammad Nashruloh
Muhammad Nashruloh Mohon Tunggu... Lainnya - aku tidak memiliki cukup banyak pengalaman yang menyenangkan. jalan cerita hidupku dan dunia ini tidak sesuai keinginanku. aku sedang menunggu teknologi yang bisa membuatku immortal.

Pernah belajar filsafat di Fakultas Filsafat UGM

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Fiktif Rakyat Corona: Kamto Staff Administrasi RS Islam

30 Juli 2021   08:11 Diperbarui: 30 Juli 2021   08:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kamto, staff administrasi salah satu rumah sakit islam di Semarang, punya pengalaman paling sial senin yang lalu.

Sinar mentari pagi meluncur-menembus kosan kamto. Ia terbangun. Tangan kanannya menggeliat mencari-cari Handphone. 07.30, matanya membelalak melihat notifikasi panggilan dari beberapa kawan. Isinya secara umum sama, "posisi, iki wes jam piro ndes?".

Pukul 08.25, dengan perasaan was-was ia lari dari parkiran RS menuju ruangannya. Sampai di depan loby Hp-nya terjatuh. LCD-nya pecah. Ketika membungkuk untuk memungutnya, celananya sobek di bagian pantat.

Pukul 09.10, keluar dari ruang pengawas. Ia berjalan dengan loyo. Tas dan surat SP 1 di tangan ia masukkan ke dalam loker. Ia lalu beranjak ke meja kerjanya di lobby ruang UGD.
2 jam kemudian sekitar pukul 11. 15 ia dihampiri salah satu kerabat pasien UGD yang marah karena sedari pagi sampai siang namanya tidak kunjung dipanggil. Masker dilepas, wajah garang kerabat si pasien terpampang dengan jelas. Ia mendapat umpatan, cacian dan air liur yang berterbangan.

Pukul 12.30 dari kantin rumah sakit ia melihat mobil salah satu media tv swasta terparkir dengan rapih. Beberapa waktu belakangan pemandangan semacam itu sangatlah biasa.

Pukul 12.50, ia mencoba menolong seekor kucing yang kakinya terlilit kawat. Setengah jam kemudian ia keluar dari ruang perawatan dengan codet diwajah karena dicakar kucing.

pukul 15.20, seorang wartawan mendatanginya. Ia dicecar beberapa pertanyaan. Si wartawan meminta data pasien UGD hari ini lalu pergi.

Akhirnya pukul 17.00 Kamto pulang. Sesampainya di kosan tas ia lempar ke kasur lalu handuk di jemuran diraihnya. Setiap kali akan mandi,  seperti biasa kamto selalu menyetel TV terlebih dahulu.

Dari balik pintu kamar mandinya kamto mendengar nama yang terasa tidak asing. Ia mendengar:
"Sekali lagi karena kelalaian petugas administrasi rumah sakit yang luput menginput namanya ke dalam daftar pasien Unit Gawat Darurat, seorang pasien bernama Dullah yang terindikasi positif Corona harus merenggang nyawa."

Pukul 17. 42 kamto keluar dari kamar mandi. Badannya terasa lebih segar. Ia membuka Hp lalu di dapatinya pesan dari atasannya yang bertuliskan, "siap-siap". Selang beberapa menit pintu kamar kosannya diketuk. Ia buka. Seorang petugas kepolisian dengan cepat berkata: "selamat sore, kami dari kepolisian semarang bertugas untuk membawa saudara ke kantor untuk dimintai keterangan, atas kasus kelalaian dalam bertugas yang mengakibatkan seorang pasien UGD bernama Dullah meninggal dunia."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun