Mohon tunggu...
Muhammad FarizThantawy
Muhammad FarizThantawy Mohon Tunggu... Lainnya - S1 Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

S1 Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Omzet Penjualan Produk Makanan bagi UMKM dengan Strategi Pemasaran Digital di Tengah Pandemi

12 November 2020   15:10 Diperbarui: 12 November 2020   15:28 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: matahidup.com

Pandemi Covid-19 memiliki dampak besar terhadap semua aspek dan sektor dikehidupan masyarakat. Tak terkecuali pada sektor ekonomi. Menurut menteri keuangan Sri Mulyani ada 3 dampak besar terhadap sektor ekonomi dimasa pandemi covid. Pertama, berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat secara signifikan. Kedua, investasi ikut melemah ditengah ketidakpastian pandemi covid-19. Dan ketiga terjadinya pelemahan ekonomi seluruh dunia yang membuat ekspor Indonesia terhenti.

Himbauan kepada masyarakat untuk berdiam diri dirumah selama masa pandemi menimbulkan penurunan jumlah pembeli pada suatu usaha. Sehingga pendapatan yang diperoleh menjadi berkurang. Dampak tersebut tidak hanya dirasakan oleh industri besar, pandemi covid-19 ini juga berdampak pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga pengusaha besar mencoba tetap survive. Bisa bertahan di tengah badai COVID-19 saja sudah bersyukur. Para pelaku umkm harus memikirkan kembali upaya apa yang akan dilakukan agar membuat bisnis tetap berjalan Tentunya dengan mengerahkan segala jurus agar tidak tergilas dampak pandemi global tersebut.

Dampak COVID-19 terhadap pelaku UMKM juga dialami oleh warga Kelurahan Panyanggar, kecamatan Padangsidimpuan Utara. Kota Padangsidimpuan ,Sumatera Utara tempat dimana penulis melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dalam pengabdian kepada masyarakat. Di wilayah ini ada banyak sekali pelaku umkm seperti pedagang sembako, warung makan, toko baju, tas, sepatu, toko kuliner, pedagang buah-buahan dan masih banyak lagi. Hal ini juga sesuai dengan salah satu program kerja penulis yaitu Sosialisasi dan Pendampingan cara pemasaran produk secara digital bagi pelaku usaha kecil mikro dan menengah (Umkm) berbasis door to door ditengah pandemi covid-19. Menurut syurvei yang dilakukan para pelaku umkm diwilayah ini mendapatkan dampak yang cukup besar dari pandemi covid ini, dari mulai anggota keluarga yang kehilangan pekerjaan akibat phk hingga menurunnya jumlah pembeli secara drastis. Hal ini tentulah berdampak pada pendapatan umkm tersebut. Maka untuk itu perlu dicari strategi yang tepat untuk mempertahankan omzet penjualan agar para pelaku umkm bisa tetap survive ditengah pandemi ini.

Salah satu cara untuk mendongkrak kembali omzet adalah dengan strategi pemasaran digital. Menggunakan kekuatan teknologi, seperti internet dan pengaruh sosial media untuk bangkit meningkatkan penjualan. Pemasaran digital atau bahasa kerennya digital marketing semakin banyak dipakai perusahaan untuk mengenalkan, mempromosikan, hingga menjual barang atau jasa. Pemasaran lewat digital seperti ini jauh lebih mudah, murah, dan praktis ketimbang melalui cara-cara konvensional. Walaupun cara konvensional tidak ditinggalkan, namun porsinya sedikit berkurang. Tergantikan dengan strategi digital marketing. Saat ini, ada banyak pilihan wadah digital marketing yang dapat mereka gunakan sesuai kebutuhan bisnis, khususnya bagi pelaku usaha UMKM.

Saat ini kita tahu bahwa pengaruh sosial media sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan zaman. Apalagi frekuensi masyarakat sekarang lebih sering menggunakan sosial media dalam mencari informasi, berbisnis atau memasarkan produk secara online. Dalam kegiatan yang dilakukan penulis memberikan sosialisasi dan edukasi bagaimana tips pemasaran online dimasa pandemi agar dapat mendongkrak omzet penjualan.

1. Manfaatkan Media Sosial

Perhatikan sekitar kita bahkan mungkin diri sendiri. Di saat situasi PSBB seperti saat ini, orang orang tidak lagi bebas untuk keluar rumah. Kebanyakan orang saat ini menghabiskan waktu, baik itu untuk berkomunikasi dalam bekerja atau sekedar menghilangkan kebosanan, menggunakan smartphone mereka. Baik WhatsApp untuk berkomunikasi atau Instagram dan Facebook untuk mencari hiburan. Manfaatkan peluang ini untuk melakukan pemasaran via media sosial. Buatlah iklan untuk usaha di platform Facebook, Instagram, atau Google. Strategi mendasar yang perlu kita lakukan adalah dengan menentukan buyer personal sebagai target pasar.

Media sosial dapat dimanfaatkan sebagai komunikasi dengan target pasar tanpa harus bertemu secara langsung. Tentukan konten yang tepat sesuai dengan jenis media sosial, karena bisa jadi berbeda platform berbeda juga tipe audience-nya.

2. Manfaatkan Penetrasi Pasar Melalui Marketplace

Selain media sosial, kita juga bisa memanfaatkan marketplace seperti, Bukalapak, Shopee, Facebook, Tokopedia dan lain-lain, untuk pemasaran produk-produk kita. Seperti yang disampaikan Menteri Koperasi dan UKM, bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan beberapa marketplace untuk mendorong agar penjualan produk UKM serta warung dapat terfasilitasi dengan baik di masa pencegahan COVID-19. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh UKM untuk melakukan pemasaran melalui marketplace.
3. Promosi Penjualan Yang Tepat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun