Mohon tunggu...
Muhammad Isa Baiquni
Muhammad Isa Baiquni Mohon Tunggu... Administrasi - Administrator

Membangun dengan pikiran bertindak dengan ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Itu Suci yang Kotor Itu Tujuan Kita

11 Desember 2022   00:50 Diperbarui: 11 Desember 2022   01:46 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara politik mungkin pikiran kita langsung tertuju pada pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah atau dewan legislatif. Kalopun banyak yang berfikir demikian itu tidak salah juga akan tetapi kurang tepat saja. Untuk lebih jelasnya akan dimulai dengan pengertian politik menurut beberapa ahli.

Menurut Teori klasik Aristoteles, politik adalah suatu usaha yang dilakukan oleh warga guna mewujudkan kebaikan bersama.

Ramlan Surbakti menjelaskan tentang politik merupakan suatu interaksi antara pemerintahan dengan masyarakatnya dengan tujuan pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang bersifat mengikat terkait dengan kebaikan masyarakat dalam suatu wilayah.          

Dari dua pendapat tokoh bisa dimaknai bahwa politik adalah sarana atau konsep pemikiran yang digunakan dua individu atau lebih untuk menghasilkan kesepakatan dengan tujuan kebaikan bersama. Jika dikaitkan dalam kehidupan sehari hari pedagang buah dan pembeli juga bisa dianggap melakukan kegiatan politik disadari atau tidak disadari. Karena ada proses interaksi dimana keduanya memiliki kepentingan yang menghasilkan kesepakatan untuk kebaikan bersama. Pedagang buah memiliki kepentingan agar barang dagangannya laku dan pembeli memiliki kepentingan membeli buah untuk keluarga dirumah tentunya keduanya tidak mau dirugikan.

Praktek politik yang keliru jika apa yang diutarakan penjual buah bahwa buahnya itu manis namun ketika dibeli dan dirasakan oleh pembeli ternyata kecut, itu yang akan menimbulkan permasalahan, Permasalahan yang utama dan pasti terjadi adalah KRISIS KEPERCAYAAN.

Jadi tidak heran jika dinegara kita system money politik itu sebagai makanan sehari hari dalam setiap perhelatan pemilu. Karena kepercayaan masyaratakat tidak bisa dibeli lagi dengan rekam jejak atau prestasi. Semakin besar uang yang digelontorkan ke gang-gang maka dialah yang akan menang.

Mungkin kita bisa lihat fenomena sekarang yang menjadi pemimpin  hartanya miliaran.  Menteri itu hartanya miliaran dan bukan ahlinya. Karena yang dibangun bukan prinsip politik akan tetapi politik kekuasaan. Politik yang harus dimenangkan itu bukan politik itu bisnis. Hasil dari praktek politik tersebut  kalau orang itu menjadi pemimpin pasti tersangkut kasus korupsi kalo ketahuan. jika tidak ketahuan pasti akan berdampak pada kesenjangan sosial.

Jadi sebenarnya politik itu sangat terikat dengan perilaku dan komitmen. Bukan dengan penilaian saat penyampaian gagasan atau berdebat mengenai visi dan misi. Akan tetapi dilihat dari perilaku sehari hari. Akan tetap berbeda orang yang berperilaku sederhana dan pura pura sederhana.

Mengerti politik dan praktek politik itu penting setidaknya kita tidak mudah menilai bahwa politik itu kotor. Terkadang yang membuat kotor itu pikiran kita. Hanya beralaskan ingin mengabdi kepada masyarakat harus menjadi ketua RT, kepala desa atau kepala daerah. Menjadi guru, dosen atau petani itu bisa menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun