Mohon tunggu...
Muhammad Wildanfaridy
Muhammad Wildanfaridy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wiraswasta

Anak pertama dari 3 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Laut Matamu

5 Agustus 2022   10:29 Diperbarui: 8 Agustus 2022   21:55 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi laut lepas. Sumber: Pixabay.com/slon pics

Di lautmu.

Di laut tak bertepi di matamu
Aku pernah bertaruh keberuntungan.
Melayarkan perahu ku di ombak jiwamu
Menjaring kesepianmu.

Aku nelayan yang menemanimu, mengimbangimu, mengarungi arusmu.
meski ombakmu setiap saat dapat menghempasku di dasar samudramu.

Saat angin utara tiba lautmu bergejolak menghadirkan badai, aku menjelma pawang menenangkan amukmu.

Kuselami palung palung terdalam samudramu
Mencoba menyingkap rahasia paling purba kehampaanmu, semakin ku jelajah tak kutemui ujung.

Di lautmu aku pernah menjadi mercusuar agar di saat engkau tak tau arah rumah dan pulang kau tak kawatir tersesat dalam imaji dan kesepianmu.

Di pantai pantai tak bernama di samudramu pernah kucoba menuliskan namaku.
agar menyejarah abadi bersamamu tapi pelan pelan terhapuskan ombakmu.

Kekasih,
Di laut matamu yang tak bertepi .
Aku menggarami diri .
Agar engkau tau betapa asin jalan yang ku tempuh.

Di lautmu  aku berlayar.
Aku Tak pernah kembali.
hilang.

06 april 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun