Awalnya mereka mulai merasa lapang menerima keputusan ini. Hingga tiba pada sehari sebelum mahakarya putri dilaksanakan. Pagi hari panggung mulai didirikan, mereka hanya bisa melihatnya dengan tatapan merana. Meski ada beberapa santri putri memberikan semangat, itu tetap terasa menyakitkan bagi mereka. Siangnya, seperangkat soundsystem akhirnya datang, beberapa jam kemudian ba'da ashar tes suara soundsystem mulai terdengar. Meskipun lagu yang terdengar adalah lagu ceria, itu terdengar bagai seruling kematian bagi mereka. Malamya, santri kelas akhir memilih untuk mencoba tidak mendengarkan suara gladi dengan meramaikan kamarnya menggunakan sound portable yang volumenya dikeraskan hingga suara gladi tu tak terdengar lagi.
***
Malam ini malam pertunjukan, kamar santri putra kelas akhir terlihat sepi, mereka bergegas meninggalkan kamar menuju salah satu sudut pesantren sembari meneguhkan langkah untuk melupakan hari-hari yang telah berlalu dan mulai menatap hari hari indah yang akan tiba. Beberapa alumni detang untuk berkunjung, salah seorang dari alumni itu terkejut dengan apa yang telah terjadi karena baru tahu kabarnya.
Api unggun dinyalakan, puluhan jagung mulai diolesi mentega kemudian dibakar. Mereka terlihat sedang saling menyemangati serta memotivasi yang lain, dan tak lupa juga mengevaluasi dan introspeksi diri mereka sendiri. Kini mereka yakin rencana Tuhan YME pasti adalah yang terbaik.
Tugas mata kuliah bahasa indonesia (Â