Terkadang sebuah gambar menyentuh akord yang begitu kuat sehingga cocok dengan leksikon visual budaya. Dua contoh bagus dari hal ini adalah gambar, yang dibuat oleh Firas Alkhateeb, dari Presiden Barack Obama dengan wajahnya yang dilukis sebagai Joker dari Batman: The Dark Knight dan poster kampanye Obama Hope yang dibuat oleh Shepard Fairey. Dua gambar yang berlawanan tetapi sama kuatnya dari subjek yang sama. Apakah Anda setuju atau tidak dengan pesan dari dua gambar, sulit untuk menyangkal bahwa mereka sangat kuat.
Â
Gambar Obama sebagai Joker adalah permainan kata visual yang diarahkan dengan presisi. Gambar tersebut menjadi spanduk ikonik bagi mereka yang tidak lagi mencintai Presiden Obama dan membangkitkan kemarahan mereka yang mencintai mantan presiden tersebut.Â
Saya tidak tahu siapa yang memiliki reaksi netral terhadap gambar dan ini adalah inti dari seni. Poster Obama Hope mengingatkan pada poster propaganda awal abad ke-20. Citra Barack Obama sangat diidealkan dan menggunakan warna-warna patriotik untuk membangkitkan kasih sayang. "Ini adalah pemimpin (penyelamat) yang dapat dipercaya, peduli, dan berbasis orang."
Â
"[Poster] memperoleh semacam pengakuan instan dari poster Che Guevara karya Jim Fitzpatrick, dan pasti akan menghiasi T-shirt, cangkir kopi, dan dinding kamar tidur siswa di tahun-tahun mendatang". ---Laura Burton, The Guardian.
Seni tidak selalu indah, pesannya mungkin tidak selalu menyenangkan dan bahkan tidak selalu legal, tetapi bukan itu inti dari seni. Seni bukanlah dekorasi dan tidak diciptakan untuk menyamai sofa baru Anda dari supermarket kesayangan anda. Seni adalah cermin. Suatu media untuk kesadaran masyarakat.
