Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Habibie: Saat Cinta Mengalahkan Segalanya

29 November 2022   14:59 Diperbarui: 29 November 2022   15:15 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : detikcom

Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa BJ Habibie merupakan seorang figur penting teknologi di Indonesia. Lahir di Parepare, 25 Juni 1936, Habibie dikenal lewat berbagai macam karyanya untuk tanah air. Habibie mewujudkan mimpi besar bangsa Indonesia dengan menerbangkan pesawat pertama hasil orisinil anak bangsa. N250 Gatot Kaca hasil kerja keras anak Indonesia mengudara pada tahun 1995 sekaligus menjadi hadiah ulang tahun yang indah untuk Indonesia yang akan berusia 50 tahun ketika saat itu.  Dengan berbagai prestasi yang dirinya torehkan, Habibie adalah figur penting dalam perkembangan Indonesia. Habibie adalah representasi langsung dari kekuatan cinta yang bisa menguasai sekaligus mengembangkan diri seseorang. Kecintaannya terhadap Indonesia membawanya untuk menerbangkan pesawat yang akan menghubungkan setiap individu masyarakat yang terpisah dengan kondisi geografis Indonesia yang berpulau-pulau. Selain itu, kecintaannya kepada sang istri, Hasri Ainun Besari juga menunjukkan Habibie adalah orang yang menggunakan cinta untuk melakukan segalanya.

Habibie besar di Jerman. Berkuliah di RWTH Aachen, Habibie sedari kecil sudah sangat ingin mengembangkan pesawat untuk diterbangkan dan menghubungkan semua masyarakat Indonesia. Habibie sangat mencintai Indonesia. Dalam bukunya yang berjudul "Habibie & Ainun", terdapat satu cerita ketika Habibie menolak pemberian warga negara kehormatan yang akan diberikan oleh Pemerintah Jerman karena kecerdasan yang dimilikinya. "Sekalipun saya menjadi warga negara Jerman, kalau suatu saat Tanah Air memanggil, maka paspor (Jerman) akan saya robek dan akan pulang ke Indonesia," tulis Habibie dalam bukunya. Kecintaan Habibie terhadap Indonesia tidak membuat dirinya semata-mata akan menjual kepintarannya untuk bangsa lain. Habibie meyakini, Indonesia membutuhkan dirinya dan dirinya adalah adalah anak bangsa yang siap menjawab tantangan untuk mengembangkan segala macam industri strategis yang ada di Indonesia.

Habibie juga sempat menolak beberapa tawaran pekerjaan di Jerman usai dirinya lulus dari Pendidikan S3. Alasannya, Habibie ingin bisa belajar dan mendapatkan posisi yang strategis dalam industri dirgantara yang nantinya akan membawa dirinya mendapatkan banyak pengetahuan baru dan juga bisa mengembangkannya di Indonesia. Habibie menyadari, Indonesia akan membutuhkan dirinya. Dan dirinya adalah harapan bangsa yang harus kembali ke negara ini dan menunjukkan bahwasannya Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Terutama, saat berkuliah di luar negeri banyak sekali orang luar negeri yang masih belum mengetahui keberadaan Indonesia sekaligus meremehkan kemampuan orang Indonesia. Habibie datang sebagai jawaban itu. Dirinya bangga dengan Indonesia dan meyakini bahwasannya semua orang terlahir ke dunia dengan talenta hebat yang masing-masing bisa mereka kembangkan. Termasuk orang Indonesia. Dengan kerja keras dan juga niat yang baik, Habibie percaya semua mimpi dapat tercapai.

Sumber gambar : ITDA
Sumber gambar : ITDA

Kecintaan Habibie terhadap Indonesia telah membawa dirinya untuk mengembangkan diri di Jerman dan kemudian kembali lagi dan mengabdi kepada bangsa. Dirinya menolak berbagai kesempatan bekerja di luar negeri dengan bayaran yang lebih mahal dan memilih kembali ke Indonesia, menjawab tantangan, dan memberikan yang terbaik untuk bangsa ini. Hasilnya, kecintaan Habibie terhadap Indonesia memberikan jawaban dan hadiah besar bagi bangsa lewat pesawat terbang yang dihasilkannya. Habibie membuktikan bahwasannya cinta yang dikorelasikan dengan kesungguhan dalam mengerjakan sesuatu bisa selalu memberikan dampak besar bagi orang-orang di sekitar kita. Dampak itulah yang nantinya akan memberikan pengalaman sekaligus pembelajaran baru baik bagi kita ataupun orang-orang di sekitar kita.

Lantas, apakah Habibie hanya memiliki kecintaan kepada bangsa ini saja? Jawabannya, tidak. Habibie juga dikenal lewat rasa cintanya yang begitu besar dan dalam kepada sang istri tercinta, Hasri Ainun Besari atau yang akrab disapa Ainun. Kisah cinta antara Habibie dengan Ainun bahkan dibukukan dan juga di filmkan untuk menunjukkan kepada masyarakat betapa besarnya rasa cinta yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dalam wawancaranya di acara Mata Najwa, Habibie menarasikan cinta sebagai sesuatu yang sangat luar biasa. "Saya tidak menyangka, bahwa hubungan dua insan manusia ada yang demikian dahsyat, sungguh indah tapi juga perih,". Habibie sangat berduka saat kehilangan separuh hidupnya, Ainun yang meninggal dunia pada tahun 2010 lalu. Seorang tokoh bangsa yang kuat, melewati banyak sekali lika-liku kehidupan, menjawab berbagai macam tantangan besar, tetap harus kalah dari rasa cinta yang menggerogoti dirinya pasca kepergian sang istri tercinta. Habibie menangis, tau bahwasannya kehidupannya kedepan tidak akan lagi sama seperti ini. Dirinya benar-benar kehilangan dan merasakan sebuah intervensi diri yang sangat luar biasa dari cinta.

Sumber gambar : KOMPAS
Sumber gambar : KOMPAS

Ketika cinta sudah hadir, semuanya akan terasa berbeda. Habibie menjadi representatif yang menunjukkan bahwasannya cinta bisa menguasai dan mempengaruhi semua lini kehidupan. Habibie telah menunjukkan bahwasannya cinta bisa mengalahkan segalanya. Membawa dirinya melampaui batas diri ketika ingin mewujudkan rasa cintanya yang besar terhadap Indonesia, hingga mengalahkan dirinya sendiri ketika Ainun pergi meninggalkannya setelah menjadi orang yang selama ini selalu percaya dengan mimpi dan cita-cita besarnya.

Referensi :

(2021, June 25). Sosok BJ Habibie: Profil hingga Jejak Karier. Detiknews. https://news.detik.com/berita/d-5619951/sosok-bj-habibie-profil-hingga-jejak-karier

Habibie & Ainun. (2010). PT THC Mandiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun