Mohon tunggu...
muhammad daffaalkhairi
muhammad daffaalkhairi Mohon Tunggu... Mahasiswa - ya

tugas pjkr

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Pendidikan Harus Setara?

28 September 2021   13:44 Diperbarui: 28 September 2021   13:47 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut statistic resmi PBB, dari sekitar 72 juta anak yang tidak bersekolah, perempuan mempunyai mayoritas yang ada. Perempuan lebih kecil kemungkinannya di bandingkan laki-laki untuk bersekolah, dan lebih mungkin dibandingkan dengan laki-laki untuk tidak pernah bersekolah. Sebaliknya dalam hal ini pengulangan kelas, laki-laki lebih mungkin mengulang kelas dasar dari pada perempuan sebagian besar negara tempat data tersebut.

Jadi 759 juta orang dewasa yang tidak bisa membaca atau menulis, sebagian besar, tutup hingga 70 persen adalah wanita. Tren ini semakin berkembang seiring berjalannya waktu dan kemajuan signifikan bisa dilihat dari anak muda melalui sistem pendidikan sosial. Budaya dan factor ekonomi berinteraksi untuk melemahkan peluang anak perempuan menyelesaikan sekolah dasar membuat transisi ke pendidikan menengah pertama.

Melihat hal ini terjadi, kesetaraan gender menjadi salah satu agenda Sustainable Development Goals 2030 yang ditetapkan oleh UNDP pada bulan September 2015 lalu.

"Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia. Karena dengan pendidikan, anda dapat mengubah dunia" -- Nelson Mandela

Setiap orang didunia wajib memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, yang dimana hal itu termasuk hak untuk mengakses pendidikan dasar secara Cuma-Cuma, dan memiliki kesempatan yang setara dengan laki-laki untuk melanjutkan studi lebih lanjut. Pendidikan harus inklusif dan dapat diakses baik oleh anak perempuan dan anak laki-laki.

Pendidikan bukanlah hak tunggal melainkan, cara paling pasti untuk memberdayakan Indonesia untuk menikmati semua hak asasi mereka. Pendidikan membuka jalan keluar dari kemiskinan dan ketidakberdayaan, dan membuka akses partisipasi dalam masyarakat dan dalam pengambilan keputusan politik.

Perempuan secara historis mengalami diskriminasi di bidang pendidikan, dan terus menghadapinya hingga saat ini. Kemajuan telah dicapai dalam mempersempit kesenjangan gender dalam pendidikan selama decade terakhir, khususnya ditingkat dasar.

Namun, pendaftaran sekolah menengah untuk perempuan telah meningkat pada tingkat yang jauh lebih lambat, dan melebar di beberapa daerah. Disparitas terbesar adalah ditemukan di Afrika, Asia Selatan dan Barat, Asia Tengah dan negara-negara Arab. Kesenjangan yang signifikan dapat ditemukan terkait dengan Bahasa, etnis atau status sosial.

Beberapa pertanyaan menjadi acuan refleksi terhadap ketidaksetaraan yang terjadi.

Apakah pencapaian kesetaraan masih sulit apabila meriotipe yang ada dihapus atau dikesampingkan? Apakah wanita sangat berdampak signifikan untuk masa depan setiap bangsa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun