Jakarta - Melalui Perpres tahun 1994 yang menetapkan sebagai hari ulang tahun PGRI. sampai sekarang menjadi dilematis bagi sebagian guru yang selalu dijanjikan kesejahteraanya oleh negara. tapi tak kunjung selesai. seakan negara tidak serius memperhatikan guru-guru yang dimana sebagai fasilitator dalam pengimplementasian kebijakan-kebijakan pemerintah dan sangkut pautnya dalam proses berkembangnya sumber daya manusia yang makin hari mobilitas dalam bernegara harus diimbangi dengan penanganan yang maksimal dalam aspek pendidikan.
Bisa diambil contoh ketika pertama kali wabah corona mewabah terkhusus di Indonesia. terkesan pemerintah gagap dalam menghadapi situasi yang memang di abad 21 baru ini terjadi. lambat laun pemerintah tidak memberikan solusi yang kongkret kepada guru dalam menyelesaikan bagaimana terlaksananya pembelajaran KBM secara  daring. bagaimana bisa terlaksananya pendidikan terkhusus untuk guru dan murid yang seharusnya sudah teredukasi secara merata. Sepatutnya negara hadir dalam melayani warganya dalam memenuhi pendidikan formal.
Dengan tidak adanya pemerataan internet dan juga  tidak memberikan fasilitas yang mumpuni bagi daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal) daerah-daerah yang termasuk ini lah sebagai tolak ukur bahwasanya tidak meratanya pendidikan yang dimana katanya negara kita tanah surga. dan polemik kesejahteraan guru menjadi salah satu faktor stagnansi yang sangat memprihatinkan. mealalui seurvey IGI masih ada 15,4 % responden guru mendapatkan gaji kurang dari Rp 250.000. miris sekali dan sudah menjadi rahasia umum. semoga bagi elit yang dahulu menngatasnamakan rakyat kedepanya akan sadar betapa pentingnya profesi ini dalam kemajuan suatu bangsa. SELAMAT HARI GURU BAGI SEMUA PENGAJAR YANG LELAH MENGABDI TANPA PAMRIHÂ