Ketika segala yang pernah terpikirkan di kepala terasa sirna tak berbekas, ketika ide dan gagasan hanya sebatas angan-angan, dan ketika hal penting yang seharusnya bisa diselesaikan justru menjadi terabaikan, di situlah kiranya kita perlu mengabadikannya dalam sebuah tulisan. Tulisan yang akan menjadi pengingat bagi diri yang pelupa dan juga akan dapat menjadi suatu bukti pengabadian rasa.
Manusia memanglah pelupa, banyak sekiranya suatu hal penting yang tidak terlaksanakan karena lupa, itu wajar jika benar-benar lupa dan bukan melupakan. Namun, ada upaya untuk mencegahnya yaitu dengan cara mencatat, membuat tulisan. Terkadang keputusan untuk menjadi penulis diambil supaya ide-ide tidak berlalu begitu saja. Buah pikiran dapat dituangkan dan dibaca dan dimunculkan kembali dalam pikiran.Â
Menulis merupakan suatu usaha untuk mengikat pengetahuan, ketika belajar dan mencatat akan menyebabkan ilmu yang telah didapat menjadi samar. Begitupun ketika membaca buku, sering ditemukan kata-kata yang menggerakkan hati dan pikiran pada saat itu namun hanya pada saat itu saja. Apatah gunanya pengetahuan yang sudah didapat jika tidak bermanfaat untuk kedepannya. Sehingga perlu rasanya mengabadikan pengetahuan yang telah didapat dengan menuliskannya dan sebisa mungkin mengamalkannya.