Mohon tunggu...
Syukron Albusta
Syukron Albusta Mohon Tunggu... Wiraswasta - www.dokterspiritual.blogspot.com

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. _Pramoedya Ananta Toer_

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Musibah Datang Tidak Selalu karena "Dosa"

21 Agustus 2018   08:55 Diperbarui: 21 Agustus 2018   09:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Allah yang dinobatkan sebagagi tuhan dalam agama Islam, disembah sebanyak lima kali dalam sehari semalam, dan pemberi rahmat bagi semua alam, maka ada saat nya rahmat yang sudah diberikan kepada manusia untuk diuji, apakah manusia menggunakannya dengan baik atau tidak sesuai dengan harapan dari sang pemilik rahmat tersebut.

Terkadang manusia ketika diberikan rahmat disyukuri, dan tidak heran ketika rahmat yang diberikan melimpah ruah, tetapi ada juga yang tidak mensyukurinya dengan alasan bermacam-macam, mereka pantas mendapat azab Allah yang amat pedih. 

Ujian yang diberikan tidak pernah melebihi batas kemampuan seseorang, semakin besar kapasitas iman seseorang maka juga besar ujian yang diberikan, ini artinya bahwa Allah memberikan ujian tidak bermaksud untuk menzalimi manusia, ketidak mampuan manusia bukan tujuan dari ujian yang diberikan. Kapasitas iman menjadi ukuran sebesar apa ujian yang diberikan.

Jika melihat  dasar kenapa Allah memberikan musibah? Menjadi pertanyaan besar dalam hidup, Memang tema "dosa" menjadi alasan manusia ketika diberikan musibah, tetapi Allah bukan  ingin membalas dendam ketika manusia ingkar kepadanya.

Keadilan Allah terhadap perintah untuk memberikan hukuman bagi yang melanggarnya tentu saja tidak dibantah, maka jika hal itu yang terjadi maka sama saja Allah menginginkan kepatuhan manusia, musibah memang identik dengan sebuah hukuman, tetapi itu bukan berarti berawal dari dosa, ketika manusia tidak menjalani perintahnya Allah maka untuk menyadarinya diberikan teguran, agar mereka kembali kejalannya.

Ia, dosa tidak selalu identik dengan musibah, kemurkaan Allah selalu ada baik didunia ataupun di akhirat, tidak mengenal siapapun dan status apapun, sampai manusia benar-benar menjadi manusia patuh kepada rabnya.

Keberadaan manusia hanyalah untuk mengabdikN diri kepada rab, mencari keridaan rab adalah tujuan mulia daripada hidup, sekali lagi hidup hanya untuk beribadah saja. Sangat sederhana sebenarnya. Persoalan mencari rizki itu tanggung jawab manusia, ada usaha yang dilakukan untuk menumbuhkan rizki, menjadi sebab dari segalanya tanpa itu musatahil juga untuk dikatakan.

Musibah datang bukan hanya karena manusia melakukan dosa, tetapi manusia memang perlu ujian agar iman dan takwa bertambah, perlu juga diingat dosa juga jangan diremehkan dan jika memang sudah melakukan dosa secepatnya bertaubat kepada Allah, jika tidak kepada Allah lantas kepada siapa minta ampun? Manusia tidak luput dari kesalahan-kesalahan, sengaja ataupun tidak, fitrah manusia untuk menantang nafsu dan mengalahkan iblis tidaklah mudah, selalu saja ada halangan.

Sekali lagi  musibah memang datang karena sebuah ujian, tidak selalu karena dosa yang telah dilakukan, karena jika Allah ingin membalas dendam dari segala kesalahan yang sudah dilakukan tentu saja sangatlah mudah baginya, tinggal mengatakan "kun" maka saat itu juga pasti terjadi, hanya kepada Allah tempat bermohon dari segala dosa yang telah dilakukan, ampuan Allah selalu mengalir bagi semua mahluk yang hidup ataupun telah tiada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun