Indonesia dan Amerika Serikat berpartisipasi dalam latihan skala besar untuk meningkatkan kemampuan interoperabilitas bersama, dan 11 negara lainnya berpartisipasi sebagai negara mitra atau pengamat.Dari tanggal 1 hingga 14 Agustus, latihan tahunan Garuda Shield diadakan di pulau Sumatra dan Kalimantan di Indonesia.
Menurut Kedutaan Besar dan Konsulat AS di Indonesia, tujuan dari latihan ini adalah untuk memperluas kemitraan strategis AS-Indonesia dan mengembangkan kerja sama regional untuk mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Para pejabat mengatakan latihan bersama akan "secara signifikan lebih besar dalam lingkup dan skala daripada latihan sebelumnya" dan akan melibatkan puluhan negara lain untuk pertama kalinya, termasuk Singapura, Australia dan Jepang.
"Ini adalah simbol hubungan AS-Indonesia dan hubungan yang berkembang antara pasukan darat di kawasan penting ini," kata Jenderal Charles Flynn, komandan Komando Pasifik AS, dalam sebuah pernyataan.
Indonesia telah mengerahkan 7 helikopter Black Hawk, 41 kendaraan lapis baja dan 618 senjata untuk latihan Garuda Shield, kata Jenderal Indonesia Andika Perkasa kepada para wartawan.
Latihan tersebut melibatkan 2.000 tentara AS, 2.000 tentara Indonesia dan tentara dari negara mitra. Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris adalah negara pengamat. (s/a)Â
