Dari suatu ketikan cerita
Tanpa nada ia berkata
Dengan dalih kasih sayang
Ia berkata rindu
Oh..
Apakah ini belum berlalu
Jawabku dengan malu-malu
Dari sudut ruang
Disaat purnama bersenggama
Ia kembali berkata
"Apakah cintamu tulus untuk dilupakan?"
Sontak telinga dan bibir bergemetar
Dalam ruang hampa yang menjalar
Seketika diamku
Dan kedua mata yang mulai sayu
Menjadi jawaban atas isi pertanyaan yang berujung luka
Dengannya isi ruangan menjadi saksi
Atas kata bernada sunyi.
dengan begitu 'Aku Merana'
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!