Sehubung adanya perkembangan teknologi yang maju para pendidik atau bisa disebut juga sebagai guru sudah jarang melalukan kegiatan mendongeng dalam proses pembelajaran disekolah. Â Padahal dalam dunia pendidikan mendongeng bisa dijadikan sebagai sarana untuk memaksimalkan pembelajaran, adanya mendongengpun bisa menambah suasana kelas menjadi enak, dan tidak membuat siswa merasa resah.
Pembelajaran dengan metode mendongeng tidak hanya pada mata pelajaran Indonesia ataupun sejarah, padahal metode ini dapat dilakukan di mata pelajaran, karena metode ini tepat dipakai pada waktu siswa merasa bosan, mendongeng cukup banyak diminati oleh para siswa sekarang.
Yang terping dalam metode mendongeng adalah bagaimana pendidik itu mengatur alurnya dengan tepat agar siswa tidak bingung dengan apa yang diucapkan oleh seorang pendidik itu tersebut, jika siswa merasa sudah bosan maka pendidik harus mempunyai cara lain seperti mengajak berdiskusi apa
yang telah di ceritakan oleh pendidik atau bisa juga dikasih tugas untuk merangkum tentang inti cerita tersebut setelah itu di kumpulkan, dan di pertemuan yang akan datang pendidik juga berhak menyiapkan ide lagi untuk menerapkan metode dongeng lagi
Kebanyakan orang menyukai sebuah dongeng atau cerita, namun rata-rata peminat cerita yang paling banyak ada pada usia 4-10 tahunan, dimana sebuah metode mendongeng membuat bertumbuhnya imajinasi dan memperluas pengetahuan anak-anak itu tersebut, agar anak bias  mengenal dirinya sendiri lewat apa yang telah disampaikan guru atau pendidik tersebut. Oleh sebab itu metode mendongeng harus ditanamkan sejak dini.
 Untuk sebab itu, seorang guru atau pendidik dituntut untuk bisa mengusai mimik dan pantonik yang semenarik mungkin agar menghasilkan cerita yang menarik dan optimal.
~Muhammad Syahrul Adhim
