Mohon tunggu...
Muhammad Ali
Muhammad Ali Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger di Pigurafilm dan pedagang buku online: Kafeinbuku

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Kita Mendesain Kematian

29 November 2020   15:58 Diperbarui: 29 November 2020   16:03 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Manusia dalah makhluk yang punya andil besar untuk dirinya sendiri, bahkan soal kematian. Kurt Cobain menganggap bahwa dia punya kontrol segala-galanya atas diri dia, itu sebabnya, jalan mati bunuh diri adalah atas kehendak dia, kemauan dia. Dia bisa mati di usia/umur berapapun sebab punya andil tersebut. 

Sebenarnya Kurt Cobain gak usah capek-capek beli pistol dan nembak diri sendiri. Sebab, cukup ngatur pola makan yang kurang sehat saja, sebenarnya kita sudah mempersiapkan kematian yang kita buat sendiri. 

Ngerokok, makan makanan berminyak, mengonsumsi makanan yang asem banget, pedas, ngopi, alkohol, gak olahraga, mager, adalah cara-cara yang bijak untuk mendesain kematian.

Seorang yang kemudian terkena stroke misalnya, suka berkhayal kalau seandainya dia sembuh maka dia gak akan coba-coba makanan yang bisa meningkatkan kolesterol, entah berminyak, pedas atau makanan yang kadar asamnya nauzubillah. Sering banget, penyesalan selalu datang diakhir cerita. Dan cerita-cerita tersebut gak satu, dua kali kita dengar, melainkan berkali-kali datang.

Mendesain kematian sebenarnya sudah kita persiapkan, sadar atau gak. Pembunuh nomor satu di dunia baik stroke ataupun Jantung adalah kakak beradik yang sebenarnya mengintai kita. Mereka dalam hal ini penyakit-penyakit tersebut selalu menunggu waktu terbaik untuk kemudian menghajar habis-habisan diri kita hingga tak tersisa. 

Kita suka mendapati akhir cerita seseorang yang mati karena sebab sakit selalu sama, abai dengan kesehatan, pola makan dan pola hidup. Kita suka merasa hal-hal menyangkut kesehatan nomor kesekian saat kita lagi masih tampak sehat--hingga kita bisa makan dan hidup sesuka hati.

 Namun, saat kita sakit, sikap kita cenderung berbalik 180 derajat, kita menghujat, berikrar hingga bersumpah untuk tidak lagi mengkonsumsi ini dan itu, kita seolah tobat untuk melakukan tindak yang merugikan kita.

 Mulai deh, perhatian kesehatan, mulai olahraga, mulai tidak makan yang dipantang dokter dan sebagainya. Itupun kalau masih berpikir untuk sehat, sebagain lagi, suka ngenyel dan beranggapan "kematian milik Tuhan" lah, wong yang desain situ mati kan diri situ sendiri, sok nyalah-nyalahin Tuhan lagi. Situ yang enak makan, Tuhan yang disalahkan. Situ yang gak olahraga, Tuhan yang disalahkan saat sakit. Hallo?

Pada tulisan ini, kita tidak sedang menghujat siapapun atau menghakimi siapapun. Kita hanya berbagi, bagaimana manusia semacam kita telah mendesain kematian sebabnya dengan cara-cara yang lazim entah dengan menabung kolesterol, gula atau berbagai bibit penyakit lainnya dari pola hidup dan makan kita yang cenderung kurang sehat. 

Jadi, bila ada anak muda yang mati muda sebab stroke, jantung, gula atau penyakit komplikasi lainnya, please, jangan salahkan siapa-siapa. Cukup kita tahu, bahwa kita sedang menabung bibit tersebut dengan baik -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun