Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tawa sebagai Terapi Diri

5 Januari 2023   11:34 Diperbarui: 5 Januari 2023   12:55 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tawa mungkin tak bisa menyembuhkan penyakit, tapi tawa bisa meredakan penderitaan | Ilustrasi oleh Petra via Pixabay

Jadi, meskipun mungkin secara praktis dan bukan teoretis, poin pentingnya adalah bahwa kita sering kesulitan mengetahui mengapa seseorang, termasuk yang menyakiti diri kita sendiri, terhibur oleh sesuatu.

Dalam pengertian ini, humor menyerupai sebuah optik: ini adalah ekspresi dari cara tertentu dalam menghuni dan melihat dunia. Dan karena orang memakai optik yang berbeda, sulit untuk menentukan kapan waktu yang salah untuk mengekspresikan lelucon.

Saya kira jika kita cukup dewasa untuk menanggapi problem ini, kita bisa menentukannya sendiri secara intuitif dan spontan. Kita harusnya tahu batas dan lingkup kewajaran masyarakat, atau setidaknya lingkungan terdekat kita.

Dalam banyak kasus, entah disadari atau tidak, kita sebenarnya tahu kapan boleh bercanda dan kapan harus serius.

Hidup memanglah serius, dan kalaulah kita bisa melihat semua kesengsaraan hidup dalam sekali waktu, kita akan sangat menderita hingga ingin mati. Tapi karena hidup ini serius, dan karena kita butuh semangat, kita memerlukan tawa secara konstan untuk melepas penat.

Manusia yang selalu tertawa jelas konyol. Tapi orang yang tak bisa tertawa sebaiknya mulai berkonsultasi dengan dokternya. Dia sakit. Dia tak punya kelenturan jiwa yang sangat diperlukan untuk memikul beban hidup dengan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun