Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Alasan Mengapa Anda Merasa Terjebak dalam Kehidupan

1 September 2021   17:56 Diperbarui: 2 September 2021   22:55 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi introvert (Shutterstock/Master1305)

Sebagai contoh, nilai yang sekarang ini saya utamakan adalah cakrawala pengetahuan saya yang harus semakin luas setiap harinya, dan saya akan berbahagia dengan proses tersebut.

Maka jika suatu waktu seorang teman saya berprestasi di tingkat internasional, saya selalu tahu apa yang menjadi kepedulian saya dalam hidup ini dan bahwa fenomena tersebut sama sekali tidak terhindarkan, pun saya bisa meraihnya juga jika itu memang menjadi nilai saya.

Viktor Frankl dalam filosofi "logoterapi-nya" mengajarkan bahwa banyak dari apa yang disebut penyakit mental dan emosional sebenarnya hanyalah simtoma dari rasa tak berarti atau kehampaan.

Logoterapi berusaha menghilangkan kekosongan tersebut dengan membantu individu mendeteksi arti dirinya yang unik, semacam misi dirinya dalam hidup ini.

Dan bagi saya, ini sangat menarik. Frankl berpendapat, "Semua orang mempunyai panggilan khusus atau misi dalam hidup. Oleh karena itu, ia tidak dapat digantikan, atau hidupnya dapat diulang.

"Jadi, tugas setiap orang sama uniknya dengan peluang khusus untuk melaksanakan tugas itu."

Panggilan hidup itulah yang kemudian akan menjadi nilai-nilai pribadi kita. Dan nilai-nilai tersebutlah yang pada akhirnya memberitahu ke mana kita harus melangkah dan menentukan makna siapa kita dalam kehidupan yang absurd ini.

Makna berasal dari dalam. Kembali dalam kata-kata Frankl, "Akhirnya, manusia tidak boleh menanyakan apa makna dari hidupnya, tetapi ia harus sadar bahwa dialah yang ditanya."

Di sinilah kita berurusan dengan visi dan nilai kita. Di sinilah kita menggunakan anugerah kita (kesadaran diri) untuk memeriksa peta kita dan memastikan bahwa peta kita menggambarkan wilayahnya secara akurat berdasarkan realitas yang ada.

Di sini pula kita dapat memfokuskan kehidupan kita pada apa yang benar-benar kita pedulikan dalam kehidupan ini. 

Penyakit akut yang setidaknya pernah dialami beberapa kali oleh semua orang di dunia adalah hasratnya yang tinggi untuk mengendalikan segalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun