Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pelajaran Berharga yang Saya Petik Selama Aktif Menulis

28 Mei 2021   06:19 Diperbarui: 29 Mei 2021   13:53 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengolah rasa hanyalah satu dari banyak fondasi ketika menulis | Ilustrasi oleh Startup Stock Photos via Pixabay

Ketika gagasan itu muncul, saya akan langsung mencatatnya. Kemudian membiarkan gagasan itu terlepas, dan ketika kembali, saya memperkaya gagasan tersebut ketimbang pada awal kelahirannya.

Pengalaman itu seperti cermin

Ketika sebuah bola tiba-tiba muncul secara misterius, apa yang akan Anda lakukan? Biar saya tebak: Anda akan melihat ke setiap arah untuk mengetahui siapa yang melemparkan bola tersebut.

Itu merupakan tindakan yang wajar karena pikiran kita memang cenderung bekerja secara kausalitas. Kita mengaitkan antara yang satu dengan yang lain untuk mendapatkan pengetahuan konkret.

Inilah mengapa begitu penting untuk mengenang setiap pengalaman, sekecil apa pun itu, karena biasanya kita tidak langsung menemukan maknanya, melainkan di waktu nanti ketika kenangan itu muncul kembali.

Dalam kegiatan menulis, merenungkan pengalaman membantu saya dalam mengukur kebenaran gagasan saya. Jika gagasan itu pernah saya alami secara nyata, maka saya semakin yakin untuk menuliskan gagasan tersebut.

Menulis mendekatkan pada "yang tak terungkapkan"

Dalam proses menulis, selama pikiran juga ikut bekerja, selalu saja ada gagasan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Dan ini ajaib. Saya nyaris tidak mengerti apa yang terjadi.

Kesenyapan tidaklah menakutkan

Banyak orang yang tidak bisa berdiam diri tanpa melakukan apa-apa walaupun sejenak. Mereka dibunuh rasa kebosanan, dan keheningan yang mutlak menghancurkan telinga mereka.

Saya pun demikian pada awalnya. Tapi setelah asyik menulis, saya turut mencintai kesenyapan; momen ketika saya hanya berbicara dengan diri saya sendiri, entah bersama pikiran atau hati nurani.

Kesenyapan adalah musik terindah untuk menari bersama pikiran.

Keunikan berharga mahal

Secara sekilas, mengutip dan mengolah kata-kata itu tampak lebih enak dan mudah. Tapi dalam jangka panjang, itu tidak bermakna apa-apa. Dan sebaliknya, meskipun membutuhkan waktu lebih lama, membangun tulisan yang khas versi kita sendiri jauh lebih eksotis.

Hasilnya pun jauh lebih memuaskan secara batiniah. Dengan menampilkan gaya tulisan kita sendiri, para pembaca akan segera mengenali identitas kita. Dan ya ... menjadi apa adanya itu sungguh nikmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun