Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Bagaimana Saya Mengatasi FOMO terhadap Media Sosial

4 Mei 2021   14:46 Diperbarui: 4 Mei 2021   20:53 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOMO adalah penyiksaan psikologis yang diciptakan oleh diri sendiri | Ilustrasi oleh Firmbee via Pixabay

Dengan banyaknya pilihan tersebut, kebanyakan dari kita tidak mau melewatkan apa pun. Kita khawatir dilabeli kudet. Kita benar-benar takut dengan media sosial yang menganggur selama beberapa menit.

Dan di sinilah kita mendapatkan masalah.

Masalah dari FOMO adalah hal tersebut mencegah kita untuk benar-benar mengalami apa yang terjadi. Itu mungkin terdengar gila, karena FOMO sering kali mendorong seseorang untuk mencoba mengumpulkan pengalaman sebanyak mungkin.

Tetapi secara bersamaan, hal tersebut juga merampas pengalaman yang memiliki makna lebih dalam.

Dan FOMO pun menyebabkan seseorang membuat keputusan bukan berdasarkan realitas pengalaman, melainkan berdasarkan pengalaman yang dibayangkan.

FOMO terhadap media sosial bisa jadi lebih buruk, karena kita menggantungkan keputusan kita berdasarkan apa yang kita lihat di layar beranda.

Bagaimana mengatasi FOMO terhadap media sosial?

Tahun-tahun yang suram telah berlalu. Saya mengalami kebahagiaan yang lebih nyata ketimbang kebahagiaan karena mendapatkan notifikasi dari doi (karena saya memang tidak punya doi).

Ketika berkumpul bersama teman, saya menjadi satu-satunya orang yang mirip seperti Pithecanthropus. Dan saya cukup bangga atas hal itu. Saya merasa menjadi pemenang.

Masing-masing dari mereka sibuk menatap layar ponsel, dan saya hanya memerhatikan apa yang ada di sekitar, menikmati setiap peristiwa kecil yang tampak. Oh, indahnya kehidupan.

Tapi, saya berbagi tulisan ini bukan atas kebanggaan saya atas hal tersebut. Justru, ini adalah bentuk kemirisan saya terhadap apa yang terjadi kepada pemuda kita. Jadi, biarkan siapa pun membaca ini.

Tanpa urutan yang pasti, inilah cara saya dalam mengatasi FOMO terhadap media sosial.

1. Sadari "kekejaman" media sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun