Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Darurat Ekoliterasi

10 April 2021   16:09 Diperbarui: 10 April 2021   16:24 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita menyiapkan seribu sendok di saat yang kita butuhkan hanyalah satu pisau | Ilustrasi oleh JuergenPM via Pixabay

Hampir semua orang akan bersedia menyumbangkan sepuluh ribu rupiah, tanpa pikir panjang, jikalau kampanye lingkungan ini dilakukan oleh para idolanya. Bahkan beberapa orang akan bersedia untuk memberi lebih banyak. Ini baru langkah kedua.

Saya sangat mendukung pihak berwenang untuk menciptakan sebuah aplikasi bernama "Ekoliterasi" yang ramah pengguna untuk mengetahui tingkat kerusakan lingkungan secara update disertai akibat dan langkah-langkah dalam penanggulangannya. 

Jika ekoliterasi telah tertanam dalam paradigma setiap orang, ini akan menjadi langkah bersama kita untuk menciptakan dunia yang sehat, lingkungan yang lestari. Kita lebih membutuhkan tindakan preventif ketimbang tindakan represif. Sungguh.

Mungkin bisa terkesan bahwa saya beraliansi dengan setan. Namun, sebenarnya saya hanya ingin beraliansi dengan sifat dasar manusia melalui teknologi yang ada. 

Menurut saya, bila apa yang telah diperbincangkan tadi bisa mendapatkan sebuah muatan baru, maka biarkanlah bentuknya tetap seperti semula.

Bayangkan betapa menyenangkannya bila suatu hari orang-orang membaca berita utama di berbagai media dengan tajuk, "Seorang tuan tanah di Garut menghibahkan sebagian lahannya untuk ditanami pepohonan yang kaya oksigen." 

Atau, "Seorang penerima pensiun minimum tetap memberikan bantuan mingguannya untuk upaya pelestarian lingkungan," atau, "Inilah daftar nama orang-orang yang telah berpartisipasi dalam upaya pelestarian burung jalak bali." 

Bayangkan betapa harunya jika konten media sosial dipenuhi upaya para remaja untuk melestarikan lingkungan hidupnya.

Dan orang tentu berharap untuk mendapatkan sesuatu. Mereka senang mendapatkan sesuatu yang konkret yang bisa dipajang di dinding atau di atas rak vas bunga. 

Barang siapa telah memberikan sumbangan untuk pelestarian lingkungan akan mendapatkan sebuah dasi kupu-kupu atau topi dengan warna tertentu.

Kemudian percakapan dan pujian terus berlanjut, ini hal yang bagus, sifat dasar manusia yang sehat dan normal bisa tersalurkan. Atau, orang bisa duduk di ranjangnya sambil chattingan satu sama lain: Tahukah kamu bahwa aku baru saja mendapatkan ikat pinggang karena telah menyumbangkan sedikit tabunganku untuk pelestarian burung jalak bali? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun