Hah? Masa iya media sosial meningkatkan rasa kesepian! Bukannya kita semakin mudah mencari teman?
Sebuah studi di University of Pennsylvania menemukan bahwa penggunaan Facebook, Snapchat, dan Instagram yang candu justru meningkatkan rasa kesepian. Sebaliknya, studi tersebut menemukan bahwa mengurangi penggunaan media sosial sebenarnya dapat membuat Anda merasa tidak terlalu kesepian atau terisolasi, serta meningkatkan kesejahteraan Anda secara keseluruhan.
Saya bisa menjawabnya dengan sederhana.
Karena saking mudahnya kita mengenal orang lain lewat media sosial, kita diberikan banyak pilihan untuk menjalin pertemanan dengan siapa. Ironisnya, pilihan yang luar biasa banyak ini membuat kita menjadi pilih-pilih.
Belum lagi, media sosial telah menyajikan kita ketampanan, kecantikan, kecerdasan, atau kelebihan orang lain sehingga standar pertemanan kita turut meningkat.
Nah, karena kita lebih selektif dalam memilih teman, biasanya kita jadi dibuat pusing atas banyaknya pilihan. Pada akhirnya, kita tidak menjalin pertemanan dengan siapa pun dan merasa kesepian. Beda kasusnya kalau di dunia nyata, saat kita tinggal satu kampung dengan orang-orang itu, ya kita mau tidak mau berteman dengan mereka.
Fenomena seperti itu disebut juga sebagai Paradoks Pilihan.
Atau mungkin juga situasinya berbalik. Orang lain jadi punya standar pertemanan yang tinggi sehingga tidak mau berteman dengan Anda yang lusuh, buluk, dan bau. Ujung-ujungnya, Anda merasa kesepian dan menganggap Anda seorang pecundang.
Tapi begitulah media sosial. Selamat datang di Wkwkwk Land, di mana orang-orang kalau mau melakukan sesuatu harus update dulu.