Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Peluang Emas bagi Pelajar di Balik Rentetan Libur Pandemi

26 Juni 2020   19:35 Diperbarui: 27 Juni 2020   01:17 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manfaatkan waktu luang di tengah pandemi (Sumber: www. shutterstock.com)

Tapi lakukanlah sebaliknya. Lakukan suatu aksi/tindakan untuk mendapatkan inspirasi emosional dan termotivasi untuk melakukan aksi itu secara konstan atau termotivasi untuk melakukan hal lain.

Dan mari dengarkan sedikit kisah saya hari ini (bukan maksud untuk curhat). Pagi hari saya sedang malas melakukan apa-apa. Namun ada sebuah bisikan ghaib menghampiri:

"Lakukan sesuatu!"

Ya, bisikan itu seperti sebuah mantra bagi saya. Kemudian saya mulai membaca artikel-artikel di Kompasiana dan menemukan banyak label Tugas Di Kompasiana bertebaran.

Hey, lihat! Saya menulis artikel ini karena diawali tindakan sederhana, yaitu "melakukan sesuatu". Dengan "melakukan sesuatu" meskipun sederhana, saya bisa termotivasi untuk melakukan hal lainnya.

Jika seandainya saya menunggu untuk mendapatkan motivasi menulis artikel, berapa lama waktu yang saya butuhkan? Satu minggu? Saya rasa tidak.

Ingat, 1 jam melakukan sesuatu jauh lebih berharga daripada 10 jam memikirkan sesuatu.

Dan prinsip ini bisa menjadi penyelamat kita di tengah pandemi ini. Di kala rasa malas menjadi zona nyaman bagi kita, prinsip ini akan menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu. Lakukan saja, apapun itu, sungguh. Karena tindakan sekecil apapun bisa memotivasi kita melakukan hal besar.

Prinsip "Lakukan Sesuatu" bukan hanya membantu kita saat kita tergoda untuk menunda suatu pekerjaan, namun ini juga menjadi bagian dari proses mengadopsi nilai-nilai baru. 

Jika Anda ada di tengah-tengah badai eksistensial dan segalanya terasa tak berarti---jika Anda menyadari kalau Anda telah melukai diri Anda sendiri dengan mengejar mimpi palsu, jika Anda merasa khawatir terhadap hal apa yang akan terjadi, atau jika Anda tahu bahwa ada beberapa ukuran yang lebih baik untuk menilai diri Anda tapi Anda tidak tahu yang mana---inti jawabannya sama: LAKUKAN SESUATU.

Tapi mari kita simpulkan isi dari tulisan ini karena sepertinya Anda sudah bosan membaca tulisan (payah) ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun