Mohon tunggu...
Muhammad RisaFahmi
Muhammad RisaFahmi Mohon Tunggu... Lainnya - praktisi softskill

praktisi softskill pada PT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Pendidikan Karakter pada Era Society 5.0

11 Juli 2022   12:48 Diperbarui: 11 Juli 2022   12:53 3404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Era Society 5.0

Era society 5.0 dapat diartikan juga era masyarakat sosial dicetuskan oleh pemerintah Jepang. Era society 5.0 ini dipopulerkan pada 21 januari 2019 dengan menggunakan kecerdasan modern meliputi Artificial Intellegent (AI), Internet of Things (IoT), Kecerdasan Robot, dll dengan menggunakan metode Big data (Rokhmah, 2019). 

Era society 5.0 ini menggunakan manusia sebagai pelaku utama dan karakter manusia menjadi pembahasan yang ideal untuk era ini. Manusia diharapkan untuk mampu membuat nilai baru yang sempat hilang pada era sebelumnya sehingga dapat mengurangi kesenjangan antar manusia

Pendidikan karakter sendiri sangat diperlukan pada era society 5.0 karena pada saat ini banyak manusia memiliki sifat individual. Pendidikan karakter akan melatih individu untuk menjadikan hidup secara baik seperti saling peduli terhadap sesama. Sikap saling peduli dan saling membantu pada manusia membuat akan semakin kuat dalam melaksanakan semua hal. 

Pendidikan karakter juga sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan bahkan berdasarkan hasil penelitian pada Harvard University menghasilkan kesimpulan " softskill mempengaruhi kesuksesan sebesar 85% pada karir manusia, sementara hanya 15% dipengaruhi oleh kemampuan hardskill. Hal tersebut juga dikuatkan oleh buku yang ditulis oleh Thommas J. Neff dan James E. Citrin yang berjudul Lesson From The Top pada tahun 1999 mengatakan bahwa "kesuksesan seorang manusia berdasarkan 90% softskill dan 10% hardskill".

Pendidikan Karakter di Indonesia

Pemerintah Indonesia sangat berkonsentrasi pada pendidikan karakter/ softskill masyarakatnya terutama pada pelajar hal ini tercermin dari beberapa kali pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) ataupun Surat Keputusan (SK) Menteri terkait. Salah satu Perpres yang diterbit adalah Perpres No. 87 thun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. 

Dalam SK tersebut dibahas tentang ketentuan umum Penguatan Pendidikan karakter (PPK), PPK adalah bagian dari program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), Tujuan PPK, dasar penerapan PPK adalan nilai -- nilai pancasila, penyelenggaraan PPK, Pelaksana dan tanggung jawab PPK, hingga ketentuan pendanaan PPK.

Pada SK tersebut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah salah satu fokus pemerintah saat ini. Bahkan pemerintah membuat Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang berguna untuk menumbuhkan nilai integritas, etos kerja, gotong royong dan berlandaskan pancasila pada rakyat Indonesia.

Pemerintah juga menerbitkan SK Nomor 009/H/KR/2022 melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mengatur tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum merdeka. Pelajar pancasila ini juga salah satu konsep pemerintah dalam membina karakter sejak usia dini. Pelajar sejak usia dini dituntut untuk meneladani 6 sikap yang menjadi fokus pemerintah.

Konsep Pelajar Pancasila sebagai solusi karakter pada era society 5.0  

Pada pelajar pancasila difokuskan kepada 6 sikap yang menjadi fokus perbaikan karakter. 6 sikap itu diantaranya adalah :

  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia,
  • Berkebhinekaan Global,
  • Bergotong royong,
  • Kreatif,
  • Bernalar kritis,
  • Mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun