Mohon tunggu...
muhammad nurfarish
muhammad nurfarish Mohon Tunggu... Wiraswasta - mahasiswa

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Persepsi, Atensi, dan Sensasi terhadap Proses Berpikir Anak

7 Maret 2021   21:09 Diperbarui: 7 Maret 2021   21:20 2439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada artikel kali ini penulis ingin membahas mengenai Persepsi, Atensi dan Sensasi, karena ketiganya sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif anak. Bahwasanya persepsi, atensi dan sensasi ini memiliki keterkaitan dengan sistem saraf pusat pada manusia. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk memperhatikan dan menstimulus proses berfikir serta cara menyelesaikan masalah yang dihadapi anak misalnya orang tua memberikan APE seperti puzzle, rubik, pohon hitung dan lain sebagainya. Pada pembahasan ini persepi, atensi dan sensasi perlu orang tua ketahui ketiganya memiliki peran penting dalam perkembangan berfikir anak. 

Pertama, persepsi berasal dari ( bahasa latin yaitu percipio, perceptio) adalah suatu proses tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris melalui alat indera sebagai reseptor ke otak manusia guna memberikan pemahaman tentang lingkunganya. Persepsi sendiri meliputi panca indera sebagai sinyal menuju ke sistem saraf lalu ditujukan ke otak contohnya anak merasa kasihan melihat seorang pengemis yang  belum makan, sedangkan dirumanya ada makanan lebih secara refleks anak memberikan makanan ke pengemis tersebut karena orang tuanya mengajarkan ke anaknya sikap saling peduli dengan sesama. Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi bukanlah sesuatu penerimaan isyarat secara pasif melainkan di bentuk oleh pelajaran, harapan, perhatian dan inggatan yang diberikan orang tua supaya membantu dalam proses berfikir anak. Dalam dunia psikologi kognitif persepsi melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam mempraktikan informasi sensorik. 

1) . Penglihatan merupakan pendektesian cahaya/suatu objek yang ditangkap mata melalui kornea dan lensa, mengarahkan berkas citra ke rentina.

2). Ilusi. suatu bentuk pengamatan yang tidak sesuai dengan persepsi indera kita, tetapi ilusi tidak menunjukan kegagalan kita melainkan menyediakan wawasan untuk kemampuan berfikir anak .

3). pengetahuan sebelumnya. Jadi dalam persepsi ini kita dipengaruhi oleh sistem sensorik, panca indera dan otak anak yang dulu pernah anak pelajari diulang kembali sehingga kemampuan anak dalam mengigat suatu kejadian / proses belajar akan tidak mudah lupa.

4). segala sesuatu yang anak ketahui salah. dalam hal ini menerangkan bahwa setiap persepsi anak tentang kemampuan berfikir masih kurang tepat sehingga perlu dibimbing dan di arahkan dalam proses belajar.

5). presdiposisi sensorik otak. sistem sesnsorik tersusun berbagai reseptor dan neuron melalui panca indera yang kemudian di salurkan ke otak. jadi kemampuan berfikir anak berawal dari menggunakan panca inderanya kemudian disalurkan ke otak dan otak meresponya dengan menangkap informasi yang anak dapat


kedua, atensi atau perhatian adalah suatu proses pemerolehan perhatian secara sadar baik besar kecilnya informasi yang ditangkap oleh panca indera pada lingkungan sekitar, maksudnya besar kecilnya infomasi diberikan orang tua / orang disekitar bisa di cerna didalam memori serta dalam proses berfikir anak misalnya anak diberikan makanan es krim secara tidak langsung indera pengecap mersepon bahwasanya rasa es krim manis di sisi lain anak meminum jamu indera yang rasanya pahit. Dalam hal ini anak mampu membedakan rasa es krim dan jamu. Atensi dibedakan menjadi dua yaitu atensi sensorik dan selektif. pengertian atensi sensorik yaitu memperoleh informasi melalui panca indera, sedangkan atensi selektif yaitu memfokuskan pada suatu yang paling kita perhatikan dan bahkan mengabaikan informasi lainya contohnya anak yang asyik bermain puzlle tiba-tiba ibuknya mengajak pergi  dan anak menolaknya karena masih asyik dengan permainanya. Adapun lima aspek utama yang mecangkup atensi 

1. kapasitas pemrosesan dan atensi selektif. Pada dasarnya proses pemerolehan informasi pada anak itu terbatas dan mengabaikan infomasi yang diterima karena anak sudah fokus pada suatu kegiatan.

2. tingkat rangsangan. setiap anak memiliki kemampuan berfikir yang berbeda-beda dan juga orang tua ada yang peduli dan tidak akan perkembangan berfikir anak

3. pengendalian atensi. Sebagai orang tua hendaklah kita memberikan kontrol atau bimbingan ke anak yang sedang terfokus pada kegiatan yang dirasa menyenangkan bagi anak  sehingga orang tua dapat mengajak anak keluar dari kegiatan tersebut misalnya anak bermain gadget lalu orang tua mengajak supaya anak tidak bermain gadget lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun