Mohon tunggu...
Muhammad IlhamKhairuddiin
Muhammad IlhamKhairuddiin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hi!

Selamat mebaca! Maaf jika terdapat kesalahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema Pendidikan Daring di Universitas Saat Ini

27 Oktober 2021   17:26 Diperbarui: 27 Oktober 2021   17:35 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan hal penting yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan bangsa Indonesia yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menerapkan pendidikan yang baik. Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran pengetahuan, kemampuan diri, dan keterampilan yang dapat dilihat dari tingkah laku setiap orang. Tujuan pendidikan yaitu mendidik anak agar bisa menjadi manusia yang memiliki pengetahuan luas, berakhlak baik, serta aktif dan kreatif.

Pada saat ini mahasiswa di Indonesia melaksanakan pembelajaran di rumah secara daring (dalam jaringan) dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Covid-19 merupakan wabah yang mengakibatkan terganggunya kegiatan manusia mulai dari dunia ekonomi yang mengalami krisis karena terhentinya kegiatan produksi, sampai dunia pendidikan harus menutup kegiatan pembelajaran di kelas mulai dari Sekolah Dasar sampai Perdosenan Tinggi untuk menghindari penyebaran virus yang setiap hari selalu ada penambahan kasus.

Sekolah merupakan lembaga formal yang menyediakan fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar. Umumnya kegiatan pembelajaran dilakukan secara langsung di dalam suatu ruang kelas, dimana pendidik dan peserta didik berinteraksi secara langsung. Namun sejak terjadi pandemi COVID-19 pembelajaran dilakukan dirumah secara daring. Dilansir dari website resmi kemendikbud menjelaskan bahwa berdasarkan surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam rangka pencegahan Penyebaran Corona Virus Desease (COVID-19) (Kemendikbud,2020).

Pembelajaran daring adalah sistem pembelajaran dalam jaringan, menggunakan metode pembelajaran jarak jauh. Melalui video conference mahasiswa dan dosen dapat melakukan proses pembelajaran dengan tatap muka dan berkomunikasi. Selain itu mahasiswa juga bisa mendapatkan materi dari dosen dengan mengunduh dalam suatu aplikasi tertentu dan mengirimkan tugas yang diberikan melalui internet (Tim Penulis UNIKA Soegijapranata, 2020). Belajar dirumah dapat juga dilakukan dengan cara mencari sumber belajar dari internet maupun dari buku-buku yang didapat dari sekolah. Meskipun pembelajaran daring saat ini menjadi solusi di masa pandemi COVID-19, namun juga memiliki kendala dan kekurangan dalam pelaksanaanya.

Kejenuhan belajar merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh mahasiswa karena sistem pembelajaran yang monoton. Kejenuhan tersebut berasal dari beberapa faktor, yaitu yang pertama karena mahasiswa kesulitan memahami materi. Penguasaan konsep materi di awal pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap penguasaan materi selanjutnya, apabila mahasiswa kesulitan memahami materi yang sedang di pelajari maka akan banyak mahasiswa yang kurang mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dan berpengaruh pada hasil ujian. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami materi sehingga mahasiswa cenderung memiliki tingkat pemaham materi yang rendah. Akibat kurang paham terhadap materi yang diberikan, mahasiswa ragu dan tidak percaya diri atas jawaban yang dihasilkan atas pemikirannya sendiri. Alhasil, banyak mahasiswa yang bergantung pada google atau jawaban teman yang dirasa lebih paham ketika diberi tugas atau ujian.

Kedua, yaitu tidak ada teman belajar. Teman sebaya sangat berperan penting dalam membangun semangat belajar mahasiswa. Dengan adanya interaksi secara langsung dengan teman sebaya akan membuat mahasiswa memiliki semangat dan motivasi untuk belajar. Selain itu tingkat pemahaman materi mahasiswa akan jauh lebih baik dibandingkan dengan belajar sendiri. Kalau belajar di rumah itu sendiri tidak ada teman jadi sepi, sedangkan kalo belajar di sekolah banyak teman jadi semangat untuk belajar. Ketika belajar daring mahasiswa kehilangan teman untuk diskusi dan mengerjakan tugas, sedangkan di sekolah bisa mengerjakan tugas bersama, apabila bingung dengan materi atau tugasnya bisa tanya ke teman sedangkan sekarang hanya mengandalkan via whatsapp. Itupun pasti ada yang merasa canggung untuk bertanya kepada teman yang dirasa tidak terlalu dekat dan jarang berbincang.

Terakhir yaitu berkurangnya konsentrasi belajar. Pembelajaran jarak jauh tidak bisa terlepas dari handphone, tablet, laptop dan komputer. Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan membuat mahasiswa merasa bosan dan kehilangan konsentrasi karena harus terus menerus menatap layar. Semua yang berkaitan dengan proses pembelajaran ada di handphone seperti materi yang diberikan oleh dosen, tugas, hingga materi-materi dari sumber lain bisa didapatkan melalui internet, sehingga menyebabkan mahasiswa menatap layar handphone lebih lama dari biasanya. Belum juga ditambah tugas yang sangat banyak. Selain merasa bosan mahasiswa juga akan kehilangan fokus belajar, karena dalam handphone banyak sekali aplikasi lain yang membuat mahasiswa kehilangan fokus belajar.

Maka dari itu kita sebagai pelajar seharusnya mengikuti pembelajaran secara fokus walaupun daring. Dan sebagai pengajar seharusnya membawakan materi secara interaktif dan kreatif sehingga membuat para mahasiswa lebih tertarik dengan materi yang akan disampaikan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun