Pentingnya Utang Negara

Utang atau yang ada dalam pembahasan kali ini adalah konteks berupa utang negara jika ditinjau berdasarkan peraturan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, utang negara merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh pemerintah pusat atau bisa disebut juga kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang yang berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lain yang sah karena suatu kontrak pinjaman kepada pihak lain non pemerintahan indonesia.

Utang negara sering kali menjadi permasalahan yang pelik dalam lingkup nasional, hal ini disebabkan karena telah tertanamnya suatu doktrin general dalam benak mayoritas masyarakat Indonesia yang memberikan pandangan buruk terhadap utang, khususnya utang negara. Namun ternyata utang merupakan salah satu bagian penting dalam tahap menetapkan kebijakan fiskal (APBN) dimana utang juga merupakan suatu bagian dari suatu sistem besar yang disebut pengelolaan ekonomi.

Pengelolaan ekonomi memiliki beberapa tujuan yang berfokus pada kemaslahatan masyarakat di seluruh Indonesia. Pengelolaan ekonomi memiliki dua focus yaitu menciptakan kemakmuran seluruh masyarakat Indonesia dan juga berfungsi sebagai pencipta keamanan dan kondusifitas di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam usaha untuk menciptakan kemakmuran rakyat, pengelolaan memiliki tujuan utama sebagai penggerak kegiatan ekonomi yang berfokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi. Penciptaan kesempatan kerja merupakan salah satu hal yang ada dalam proses pengelolaan ekonomi negara. Indonesia termasuk negara yang mendapat bonus demografi, yang berarti Indonesia memiliki jumlah sumber daya manusia yang masuk dalam kategori angkatan kerja.

Dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang berada di fase produktif, penciptaan lapangan kerja untuk menyerap semua sumber daya manusia di Indonesia haruslah dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin maju dengan banyaknya angkatan kerja potensial di Indonesia.

Pengelolaan ekonomi dengan jalan utang negara juga bertujuan untuk mengurangi kemiskinan yang marak terjadi di Indonesia. Dalam sejarahnya, Indonesia termasuk dalam kategori negara yang masih berkembang. Kemerdekaan Indonesia bahkan belum mencapai 100 tahun, tentunya kemiskinan yang terjadi selama masa penjajahan masih memiliki efek hingga sekarang. 

Pendidikan yang rendah, mutu kesehatan yang buruk, dan juga ketidakmampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari menjadi faktor yang memperpanjang sirkulasi kemiskinan di Indonesia. Dengan penggunaan utang negara sebagai sarana pengelolaan ekonomi, diharapkan penekanan pada kemiskinan dapat dilakukan. 

Pemberian bantuan kebutuhan pokok dan juga pembangunan fasilitas umum yang murah dilakukan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia agar nantinya bisa terbebas dari kemiskinan dengan usaha sendiri.

Penguatan ekonomi juga ditekankan dalam pengelolaan ekonomi. Pembangunan berbagai infrastruktur publik dasar menggunakan sistem utang negara dilakukan bukan karena negara tidak memiliki uang untuk membayar segala proyek yang direncakanan. 

Penggunaan utang negara sebagai modal pembangunan proyek dilakukan karena pemerintah ingin menekan pengeluaran dari APBN yang sangat terbatas, jika pembangunan proyek sepenuhnya dilakukan dengan modal dari APBN maka hanya beberapa proyek saja yang bisa dijalankan. 

Namun berbeda jika pelaksanaan proyek dilakukan dengan menggunakan utang negara, usaha meminimalisir APBN dapat dilakukan sehingga APBN bisa digunakan untuk pelaksanaan proyek lainnya dan juga kegiatan pemerintahan yang lain. Apabila infrastruktur yang ada di Indonesia semakin lengkap dan juga bermutu, maka proses kegiatan ekonomi bisa berjalan dengan lebih cepat sehingga pertumbuhan ekonomi juga bisa semakin kuat yang nantinya akan membawa peningkatan mutu kesejahteraan masyarakat.