Sayangnya, beliau belum dapat menyampaikan informasi lebih detail mengenai rencana proyek pembangunan infrastruktur di Wonogiri tersebut.
“Selain itu juga ada rencana lain. Pokoknya kalau nanti Bupati memberi lampu hijau dan kegiatan bisa terealisasi, wajah kota akan berubah drastis,” terang Waris Kadarwanto saat ditemui di ruangannya, Jumat (28/2/2020).
Sebagai tahap awal pelaksanaan, DLH Wonogiri mulai melakukan penataan di sembilan tempat pembuangan sementara (TPS) sampah di dekat jalan raya di Kecamatan Wonogiri dan Selogiri. DLH berharap dengan penataan TPS maka warga sekitar akan membuang sampah dengan teratur pada pukul 16.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Petugas akan mengambil sampah pada pagi hari. Setelah itu, TPS akan dicuci oleh petugas. Dengan begitu, tampilan TPS akan terlihat bersih dan tidak menimbulkan bau yang menyengat di pagi hingga sore hari. Menindak lanjuti rencana tersebut, Waris sudah menyurati setiap pemerintah kecamatan di Wonogiri agar menyosialisasikan kebijakan tersebut.
Menurut Waris Kadarwanto penataan wajah kota penting untuk merepresentasikan bahwa Wonogiri sudah lebih maju daripada masa sebelumnya.
Langkah ini diambil untuk mengubah citra buruk Wonogiri yang merupakan daerah yang mengalami kekeringan ekstrim dan juga masyarakatnya yang miskin yang bergantung pada kegiatan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Pemkab Wonogiri sudah berhasil mengatasi masalah pokok melalui program terukur yang mencakup ihwal pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pertanian. Hal ini dilakukan oleh Pemkab Wonogiri untuk mengubah wajah kota Wonogiri guna menegaskan bahwa Wonogiri sudah menjadi jauh lebih baik dibanding beberapa waktu yang lalu.
Berdasarkan observasi selama empat tahun belakangan, perwajahan kawasan kota Wonogiri sudah berubah drastis. Awalnya Wonogiri terkesan gelap hingga di sosial media Twitter muncul tagar #wonogirigelap menjadi trending bagi kalangan anak muda Wonogiri, namun sekarang pada malam hari jika ada orang yang masuk Wonogiri dari arah kabupaten Sukoharjo maka akan disuguhi oleh deretan gapura penuh warna berhias lampu, patung-patung dicat warna emas. Pertigaan Klampisan yang sebelumnya hambar dan terkesan kering sekarang lebih berwarna setelah dibangun tugu adipura. Semakin ke dalam semakin banyak ornamen di kawasan kota yang lebih menegaskan bahwa Wonogiri berhasil bangkit dan menuju masa keemasannya.
Banyaknya pembangunan di Wonogiri tidak terlepas dari sumber pembiayaan yang difokuskan dlaam peningkatan mutu dan efisiensi infratruktur. Anggaran pembangunan fasikitas umum di Wonogiri sendiri diambil dari APBD Wonogiri yang setiap tahunnya terfokus pada pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan masyarakat Wonogiri yang memiliki karakteristik penglaju.