Mohon tunggu...
Muh. Jamil
Muh. Jamil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ketua Pengurus BMT Insan Mandiri

Aku Belajar Maka Aku ada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

BMT Insan Mandiri Menyalurkan Wakaf Al Quran dan Iqro Sejak 2017

30 Juli 2021   22:59 Diperbarui: 30 Juli 2021   23:41 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan Wakaf Iqro Pada Juli 2021 di Kecamatan Kajang Kab. Bulukumba..dok.ist

BMT Insan Mandiri mengambil bagian dalam pengentasan buta aksara Alquran sejak tahun 2017. Program ini menjadi salah satu program unggulan BMT Insan Mandiri dengan beberapa alasan filosofis atau yang biasa kami sebut dengan landasan filosofis. Landasan filosofis yang pertama yaitu melihat keutamaan membaca Alquran antara lain; membaca Al Quran menjadi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya,  orang yang mempelajari dan mengajarkannya merupakan sebaik-baik manusia,  orang yang mahir membaca al-quran maka kelak bersama para malaikatnya, yang belum lancar membaca dan menghantamkan Alquran Allah beri dua pahala dan membaca Alquran dapat meningkatkan derajat kita dimata Allah.

Dari keutamaan diatas BMT Insan Mandiri menggarisbawahi hadis yang diriwayatkan oleh Utsman bin Affan Rasulullah bersabda, sebaik-baik Kalian adalah yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya. 

Tentunya BMT Insan Mandiri bersama dengan para Muzakki atau donatur wakif Quran menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam memfasilitasi terjadinya proses belajar mengajar yang ada di TPA binaan BMT Insan Mandiri. Tidak bisa diabaikan bahwa dengan menghadirkan Iqra dan Alquran maka kita telah menjadi bagian dari hadis tersebut. Guru TPA akan mengajarkan Alquran tetapi kita telah membantu para guru dan siswa untuk mendapat fasilitas belajar itu maka tentunya hal ini menjadi bagian dari amal jariyah kita untuk meneruskan generasi memahami Alquran.

Landasan filosofis kedua  yaitu kondisi masyarakat yang sangat minim bisa membaca Alquran. Dalam kehidupan sehari-hari, bisa dihitung dengan mudah orang yang bisa membaca Alquran di suatu komunitas masyarakat. Berdasarkan pengamatan yang Kami lakukan pada  anak-anak dan remaja  yang ada di sekitaran rumah.  

Mereka biasanya biasanya belajar iqro hanya pada saat mereka masih usia SD. Setelah SMP remaja yang digolongkan sebagai siswa sudah tidak ingin lagi belajar Al quran. Hal seperti ini mereta di setiap wilayah. Kondisi seperti ini terjadi karena tidak ada lagi tuntutan untuk mempelajari al-quran baik dari orang tua sekolah maupun lingkungannya. Sehingga menjadi tanggung jawab kita sebagai Khalifah untuk mengajak mereka tetap mempelajari Alquran agar mereka tetap bisa memahami nilai-nilai Islam yang digali dari Alquran.  Nilai tersebut menjadi pendorong  bagi dirinya untuk memilih Islam secara sadar bukan secara paksaan.

Pada Tahun 2015 saat  pindah dari Kota Makassar menuju Desa Moncongloe Kabupaten Maros, Kami membuat group bahasa Inggris untuk anak-anak di sekitaran rumah. Pada saat kursus sedang berjalan berdiskusi dengan anak anak lalu menemukan fakta bahwa anak anak disekitar rumah tersebut tidak ada yang mengaji. Maka dari kondisi tersebut Kami berinisiatif untuk membentuk Taman Pendidikan Al Quran. 

Setelah terbentuk TPA sangat banyak siswa siswa SMP yang ikut datang mendaftar dan siswa-siswa tersebut itu ternyata sama sekali tidak atau belum memahami abjad Arab. Dengan kondisi ini kemudian kami coba diskusikan dengan teman teman yang diwilayah lain dan guru guru yang ada SMP negeri. ternyata kasusnya sama. Anak-anak tidak bisa membaca Alquran. Padahal dari sisi wilayah,  sangat dekat dengan wilayah  kota. Dari kondisi inilah kami semakin bersemangat untuk tetap menghadirkan atau berusaha untuk memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan masyarakat khususnya pada Santri.

Dari kedua landasan filosofis diatas, mendorng kami untuk mencari Ridho dan pahala dariNya. Sebaik-baik manusia adalah yang mempelajari Al'quran dan yang mengajarkannya adalah hadis yang menjadi penggerak utama. Sebagai khalifah fil ardhi tanggungjawab itu adalah tanggungjawab kemanusiaan, menjadikan diri pioneer dalam mengajak orang lain untuk mengenali kembali Siapa dirinya. Sesungguhnya fungsi kekhalifahan  menginginkan bahwa manusia betul-betul memahami bahwa dirinya adalah khalifah dan sekaligus Abdillah. Memahami tujuan hidup yakni kita hadir dimuka bumi dan akan kembali kepada sang pencipta.

Mengembalikan Semangat keislaman yang telah ditinggalkan banyak orang,  anti pada seseorang yang berlabel agama karena dianggap orang yang berlabel agama itu tidak modern,  tidak saintik,  dan  terbelakang. Tentunya hal itu tidak diinginkan.  Mengembalikan semangat  keislaman itu menjadi nilai yang tertinggi, menjadikan kita bisa menjadi manusia yang modern yang ikuti oleh nilai nilai keislaman.  

Dari landasan filosofis dan kondisi tersebut kemudian BMT Insan Mandiri mulai melaksanakan program wakaf Alquran dan Iqro Serta peralatan di TPA sejak tahun 2017 dengan total yang terkumpul sebesar 9.2 jt Rupiah. Di sebar di Kota Makassar,  Kabupaten Maros  dan Bulukumba. Penyebaran Wakaf Alquran dan Iqro di Bulukumba dilaksanakan didesah Bonto mengiring,  kindang,  jojjolo, Malleleng.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun